Seminar Nasional IPEXC: Prospek, Peluang, dan Tantangan Pengembangan Migas Nonkonvensional

Oleh Owen Nixon Jimawan

Editor -

dies natalis

BANDUNG, itb.ac.id – Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan (HMTM) “PATRA” ITB dan Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia Seksi Mahasiswa (IATMI SM) ITB berhasil menggelar acara Energy Day: National Seminar and Exhibition with Badak LNG pada Jumat (20/01/17). Seminar yang merupakan bagian dari acara IPEXC (Indonesia Petroleum Energy Exhibition and Competition) ini berlangsung di Aula Timur Institut Teknologi Bandung dengan tema “Towards Sustainable Energy Resources in Indonesia: Prospects and Challenges of Unconventional Oil and Gas Development.” Acara ini dibuka dengan kata sambutan dari Hanif Farrastama Yoga (Teknik Perminyakan 2014) selaku ketua panitia IPEXC. Ia mengungkapkan bahwa acara ini merupakan kelanjutan dari PATRA ke-52. “Acara ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi masyarakat, khususnya pelajar, dalam mengembangkan potensi, wawasan, dan juga awareness,” ujar Hanif.

Pemaparan sambutan kemudian dilanjutkan oleh Prof. Dr. Ir. Sudjati Rachmat, DEA sebagai perwakilan dari program studi Teknik Perminyakan. “Acara ini menyenangkan dan baik bagi mahasiswa khususnya dalam bidang unconventional energy,” ujar Prof. Sudjati. Dukungan serupa juga ditunjukkan  melalui sambutan Prof. Ir. Tutuka Ariadji, M.Sc., Ph.D. selaku perwakilan IATMI yang mengatakan bahwa acara bertema masa depan dan pemikiran jangka panjang yang tentunya berdampak besar dikemudian hari akan didukung oleh IATMI. Selain itu, acara ini juga mendapat dukungan dari Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM) ITB. Wakil Dekan Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Ridho Kresna Wattimena MT, berharap acara seperti ini dapat dikembangkan menjadi skala internasional untuk kedepannya.

Pembahasan pertama diawali dengan topik diskusi Exploration of Unconventional Resources and Its Challenges yang dibawakan oleh Ir. Brahmantyo K. Gunawan, M.Eng. selaku Head Unconventional Hydrocarbon Exploration di SKK Migas. Saat ini energi fosil masih mendominasi dan hingga beberapa tahun berikutnya akan masih dibutuhkan sehingga diperlukan strategi untuk meningkatkan cadangan sumber daya seperti migas nonkonvensional. Untuk mencapai strategi tersebut tentu diperlukan manajemen dan pembahasan isu-isu lingkungan dari produksi migas konvensional. Hal ini kemudian dibahas oleh Prof. Ir. Doddy Abdassah, M.Sc., Ph.D. selaku staff akademik Teknik Perminyakan ITB.

Saat ini, industri migas Indonesia masih kurang kompetitif jika dibandingkan dengan global. Waktu yang dibutuhkan sejak penemuan cadangan hingga on-stream sangat lama (sekitar 17 tahun) dibandingkan negara lain. Pemerintah sedang menyusun kebijakan dalam mempercepat pengembangan migas. Dikarenakan perlunya pemahaman mengenai kebijakan tersebut, dipaparkan juga topik tentang kebijakan pengembangan migas nonkonvensional Indonesia oleh Dr. Ir. Djoko Siswanto, M.B.A. selaku Direktur Teknik dan Lingkungan Migas di Direktorat Jenderal (Dirjen) Migas Indonesia. Kemudian diakhir acara disampaikan materi terakhir dari seminar ini yang dipaparkan oleh Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro, M.Sc., M.A., Ph.D. selaku staff akademik Teknik Perminyakan ITB yang juga pernah menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada periode 2001-2004 & 2004-2009 dengan topik “Peluang dan Tantangan Pengembangan Migas Nonkonvensional Indonesia: Kebijakan Pemerintah, Kontrak, dan Keekonomian.” Permintaan energi yang meningkat pesat serta tidak mudahnya menemukan cadangan migas konvensional baru menyebabkan harga minyak dunia berdampak terhadap harga energi alternatif sehingga diperlukan peran pemerintah dalam mendukung pengembangan migas nonkonvensional tersebut.



Sumber Foto: Dokumen Pribadi


scan for download