Dilpa Nur Saputra, Mahasiswa Desain Interior ITB Raih Gelar Jajaka Motekar Jabar 2025 Lewat Inovasi Magikot

Oleh Azarine Faustina Aurellia - Mahasiswa Teknik dan Manajemen Industri, 2022

Editor Anggun Nindita

Grand Final Mojang Jajaka Jawa Barat, Minggu (20/07/2025). (Dok: Dilpa Nur Saputra).

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Desain Interior ITB angkatan 2021, Dilpa Nur Saputra, berhasil meraih prestasi sebagai Jajaka Motekar dalam Grand Final Pemilihan Mojang Jajaka Jawa Barat 2025, yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Minggu (20/7/2025) di Trans Convention Center Kota Bandung.

Pada ajang tersebut, Dilpa mengangkat isu sampah rumah tangga di Desa Wisata Cibiru Wetan, Kabupaten Bandung, yang didominasi oleh sampah organik. Berangkat dari permasalahan tersebut, ia merancang Magikot atau “Maggot ti Kotak” dalam bahasa Sunda.

Sebagai mahasiswa desain interior, ia merancang mini furniture budidaya larva lalat Black Soldier Fly (BSF) yang portabel dan praktis. Desainnya dibuat menarik sehingga cocok ditempatkan di kawasan desa wisata. Keunggulan produk yang diberi nama Magikot ini adalah proses penguraian sampah yang dilakukan tidak menimbulkan bau tak sedap, berbeda dengan metode penguraian sampah pada umumnya.

"Sebanyak 60% sampah rumah tangga adalah sampah organik, sehingga perlu media untuk menguraikannya. Selain itu, proses penguraian sampah ini juga tanpa bau," ujar Dilpa.

Dilpa memperkenalkan inovasi Magikot kepada masyarakat bersama Nela Dahlia, pasangannya dalam finalis Mojang Jajaka Jawa Barat 2025 yang juga berasal dari Kabupaten Bandung. Berkat inovasi tersebut, Dilpa berhasil meraih predikat Jajaka Motekar Jawa Barat 2025, yaitu penghargaan yang diberikan kepada finalis dengan kreativitas dan inovasi terbaik. Saat ini, Magikot yang ia gagas telah diinisiasi untuk diterapkan dengan konsep ekowisata budidaya larva lalat BSF di Desa Wisata Cibiru Wetan, Kabupaten Bandung.

Dilpa berharap Magikot tidak hanya menjadi solusi untuk masalah sampah organik di Jawa Barat, tetapi juga ikut mendorong terwujudnya pariwisata yang lebih ramah lingkungan. Menurutnya, Magikot memungkinkan penguraian sampah organik dilakukan secara terintegrasi dengan kegiatan pariwisata. Ia pun berharap Magikot dapat diterapkan tidak hanya di Desa Wisata Cibiru Wetan, tetapi juga di berbagai destinasi wisata lain di Jawa Barat.

"Rencananya akan dilakukan diskusi lebih lanjut bersama Desa Wisata Cibiru Wetan dan Pemerintah Kabupaten Bandung, untuk proses pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)," pungkas Duta Kampus ITB 2023 itu.

#prestasi #prestasi mahasiswa #jajaka