ITB Tampilkan Produk Riset dan Pengabdian Masyarakat Tahun 2019
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Demi memenuhi target sebagai universitas penelitian kelas dunia, Institut Teknologi Bandung (ITB) terus menciptakan inovasi dan meningkatkan karya-karyanya dalam bidang teknologi, seni, sains, dan pengabdian masyarakat. Untuk mencapai itu semua, sejak 2007, ITB mencanangkan Program Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Inovasi ITB (P3MI-ITB).
Bertempat di Gedung CRCS, Kamis (12/12/2019), ITB melaksanakan Pameran Poster dan Produk P3MI. Pada acara tersebut, menampilkan berbagai macam produk hasil penelitian dan inovasi yang dikembangkan oleh berbagai Kelompok Keilmuan. Inovasi-inovasi dari sektor desain, bisnis, sains, dan engineering hadir untuk memenuhi tantangan zaman.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB Prof. Khairurrijal mengatakan, ITB memiliki tiga progam terkait dengan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan inovasi.
Program pertama adalah program riset ITB, kedua program pengabdian kepada masyarakat, dan ketiga program penelitian, pengabdian masyarakat, dan inovasi (P3MI). Program tersebut menjadi indikator pencapaian kinerja ITB di dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat serta inovasi.
"Tiga program tersebut memiliki sasaran masing-masing. Dua program pertama, yaitu riset ITB dan program pengabdian kepada masyarakat, adalah program yang sangat kompetitif, dari 1300-an dosen kemudian pengusul, setiap tahunnya hanya 30 persen saja yang terdanai proposalnya. Dan program P3MI, adalah program yang ditujukkan kepada seluruh Kelompok Keilmuan yang ada di ITB," ujarnya.
Prof. Khairurrijal menyampaikan, pada 2019 ini ITB telah mendanai 90 program riset ITB, 61 judul kegiatan program pengabdian kepada masyarakat ITB, serta 654 kegiatan P3MI. ITB juga mendanai penelitian yang masuk dalam fokus riset ITB melalui program riset unggulan yang diamanatkan kepada 7 Pusat Penelitian ITB. “Kami berharap program ini dapat meningkatkan kerjasama ITB dengan pihak lainnya,” ucapnya.
Prof. Kadarsah Suryadi dalam sambutannya menyampaikan, program-program bidang penelitian, pengabdian masyarakat, dan inovasi sangat erat kaitannya dengan arah ITB yang sudah dideklarasikan sejak Januari 2015 menuju Entrepreneurial University dengan tiga indikator kunci yaitu Excellence in Teaching and Learning, Excellence in Research, dan Excellence in Innovation and Entrepreneurship.
"Untuk mendukung arah tersebut, kami menjalankan beberapa program di antaranya melalui Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK ITB), dan lewat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM ITB). Kami sedang membangun Science Techno Park di Jalan Ganesa, dan juga di Gedebage akan dibangun Techno Park berikutnya," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Riset dan Teknologi / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN), Prof. Bambang P. Brodjonegoro, menyampaikan bahwa saat ini inovasi menjadi titik berat dari arahan Presiden. Harapannya, penelitian-penelitian yang dilakukan oleh sivitas akademika dan lembaga penelitian lainnya dapat melahirkan inovasi yang berujung pada produk-produk yang nantinya bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Dalam acara ini juga dilakukan peluncuran perangkat NIVA oleh Menristek yang didampingi oleh Rektor ITB dan Direksi SCNP. NIVA atau Non Invasive Vascular Analyzer merupakan produk hasil kerjasama antara Kelompok Keahlian Teknik Biomedika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB dan PT. Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP) yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Tati Latifah Erawati Rajab sebagai ketua tim peneliti. Alat yang berfungsi sebagai pendeteksi dini penyakit kardiovaskular ini harapannya dapat memecahkan permasalahaan kesehatan dan membantu program BPJS Kesehatan.
Selain berisi pameran produk dan inovasi, dalam acara ini juga diselenggarakan pemberian penghargaan bagi dosen-dosen berprestasi dalam bidang karya, pengabdian kepada masyarakat, kerjasama, dan inovasi. Harapannya, melalui penyerahan penghargaan ini dapat meningkatkan semangat bagi para dosen untuk terus berkarya dan berinovasi bagi Indonesia.
Reporter: Bernadetha Maria (Biologi, 2016)