Tim Antarmuka ITB Juarai Rural Innovation Award di Paris

Oleh kristiono

Editor kristiono

PARIS, itb.ac.id - Mengalahkan empat finalis dari Kolumbia, Mesir, India, dan Afrika Selatan, Tim Antarmuka ITB berhasil menggondol juara kategori Special Award di Unlimited Potential, Rural Innovation Award Imagine Cup 2008, di Paris, Perancis. Atas prestasinya, Tim Antarmuka ITB diganjar hadiah uang tunai US$10.000, plus kesempatan magang di Microsoft Research Bangalore, India. Selama empat bulan di musim panas 2009, Tim Antarmuka akan mengembangkan software Butterfly langsung di bawah bimbingan Kentaro Toyama. Tim Antarmuka, juara Imagine Cup Indonesia 2008, beranggotakan tiga mahasiswa STEI dan seorang mahasiswa FSRD. Ketiga mahasiswa STEI adalah Arief Widhiyasa, mendalami desain dan pemrograman piranti lunak; Dimas Yusuf, membidangi matematika; dan Ella Mustika, membidangi lingkungan. Erga Ghaniya, mahasiswa Desain Komunikasi Visual, menggawangi desain multimedia dan permainan komputer. Selasa (8/7), Tim Antarmuka mempresentasikan proyek mereka, Butterfly, dihadapan juri Rural Innovation Award. Tim juri terdiri dari Paul Polak, pendiri International Development Enterprises; Edward Grager-Happ, Chief Information Officer Save the Children; Kentaro Toyama, Assistant Managing Director Microsoft Research India; dan Netika Raval, pendiri Global Social Equity Proyek Butterfly oleh Tim Antarmuka merupakan sistem yang mudah digunakan yang dibuat untuk melaporkan masalah lingkungan, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat dunia. Masalah lingkungan yang ada dialporkan melalui sms, telepon, website, aplikasi Windows mobile. Saat Butterfly menerima laporan, Butterfly akan mengklasifikasi masalah lingkungan berdasarkan lokasi dan jenis masalah, lalu mengirimkannya kepada organisasi yang berwenang untuk mendapatkan segera solusi dari masalah tersebut. Anoop Gupta, sebagai Corporate Vice President, Unlimited Potential Group bertindak sebagai pemberi hadiah pada sang juara, Tim Antarmuka ITB. Imagine Cup 2009 direncanakan terselenggara di Mesir dengan tema: "Imagine a world where technology helps solve the toughest problems facing us todayā€¯.