Cerita Sam Maykel, Wisudawan Magister Termuda ITB Wisuda Oktober ITB 2022

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – ITB menggelar wisuda pertama pada tahun akademik 2022/2023, dan para wisudawan sangat antusias untuk merayakan kelulusan mereka. Sidang terbuka wisuda oktober yang diadakan di 22 Oktober 2022 ini adalah salah satu acara yang paling dinantikan 2688 wisudawan yang terdaftar, dengan 1774 mahasiswa program sarjana, 885 mahasiswa program magister, dan 29 mahasiswa program doktor.

Di antara lautan wisudawan yang penuh dengan kegembiraan, terdapat seorang mahasiswa yang merupakan wisudawan termuda di program magister. Fakta yang dibawakan oleh Sam Maykel ini membuktikan bahwa umur bukan halangan dalam menempuh pendidikan.

Sebagai lulusan program magister jurusan Teknik Dirgantara dari FTMD (Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara), Sam yang saat ini berusia 21 tahun pertama mendaftar di Program Studi Sarjana Teknik Dirgantara ITB dan memutuskan untuk mengikuti jalur fast track, di mana para mahasiswa sarjana yang masuk jalur tersebut diberi kemudahan untuk melanjutkan studi mereka ke jenjang magister. Di jalur ini, mereka dapat mengambil beberapa mata kuliah magister yang wajib maupun pilihan pada tahun keempat program sarjananya. Setelah lulus S1, mereka dapat langsung masuk ke program magister selama satu tahun sehingga mereka mengikuti program sarjana dan magister selama lima tahun.

Di bawah bimbingan dosen, Sam berhasil menyelesaikan tesis dengan judul “Simulasi Numerik Proses Vacuum Assisted Resin Transfer Molding (VARTM) pada Struktur Komposit Foam-Core Sandwich dengan Pendekatan Strip Model”. Riset dia menerangkan tentang cara mensimulasi proses manufaktur struktur komposit dengan metode VARTM. Simulasi tersebut berguna dalam memprediksi waktu yang dibutuhkan untuk eksperimen berikutnya, dan menghemat biaya yang dikeluarkan apabila terjadi kesalahan atau kekurangan dalam eksperimen.

Selama perjalanan studi, Sam mengaku bahwa kuliah di ITB tidak mudah, dengan tugasnya yang banyak dan ujiannya yang cukup susah. Namun, dia bersyukur memiliki teman-teman kuliah yang saling peduli dan mendukung sesama lainnya. “Kita semua saling membantu, baik itu dalam hal akademik atau nonakademik. Karena ini, masa-masa kuliah kita tidak terlalu stres.”

Melihat kembali masa-masa perkuliahan, Sam bercerita salah satu mata kuliah yang menarik bagi dia adalah Investigasi Kecelakaan Pesawat Udara, di mana dia dibimbing langsung oleh KNKT untuk menyusun laporan hasil investigasi berdasarkan kasus nyata kecelakaan udara dan ikut merasakan prosedur mencari bukti dan alasan kejadian tersebut terjadi.

Selain mengikuti pelajaran, Sam juga aktif dengan kegiatan di luar kelas. Dia menjadi asisten praktikum di salah satu modul mata kuliah S1 Teknik Dirgantara serta menjadi asisten dosen yang bertugas untuk membuat kunci jawaban kuis/ujian dan membantu memeriksa jawaban mahasiswa. Dia juga membantu FTMD dalam proyek digitalisasi perpustakaan di mana semua file dan dokumen tugas akhir, tesis, disertasi diubah menjadi format digital.

Sam berterima kasih kepada orang-orang terdekat dia sebagai support system yang menemani sepanjang perjalanan studinya. Dengan dukungan mereka, Sam berencana untuk mulai bekerja dan meniti karier untuk masa depannya. “Untuk yang masih berjuang menyelesaikan kuliahnya di ITB, semangat terus, jangan lupa berdoa, dan cari support system kalian agar kalian bisa melepaskan penat dan menghindari stres dan tekanan kuliah.”

Reporter: Ruth Nathania (Teknik Lingkungan, 2019)