Dukung Budaya Ilmiah Unggul, SITH ITB Gelar Workshop Meta-Analysis untuk Mahasiswa Program Doktor

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Program studi Doktor Biologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung (SITH ITB) bekerja sama dengan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana (KMP) SITH menyelenggarakan Workshop Meta-Analysis and Analytical Review, di Labtek XI SITH dan Gedung Center for Advanced Sciences (CAS) ITB, 19-20 Oktober 2023.

Ketua KMP SITH ITB, Arif Purwanto Kaban, mengatakan, kegiatan tersebut sebagai dukungan kepada mahasiswa S3 dalam studinya. "Tujuannya workshop ini untuk membantu mahasiswa S3 agar dapat mempersiapkan pembuatan paper meta-analysis," ujarnya. Harapannya, peserta dapat membuat tulisan mengenai meta-analysis yang dipublikasikan menjadi jurnal.

Workshop ini menghadirkan Guru Besar Fakultas Pertanian IPB, Prof. Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt., M.Sc, sebagai narasumber yang berbagi pengalaman dan pengetahuannya dalam bidang meta-analysis. Workshop diikuti 20 mahasiswa S3 Biologi SITH, 6 mahasiswa S2 Bioteknologi, dan 1 mahasiswa S2 Biologi.

   

Dalam kegiatan ini, peserta diminta menentukan topik meta-analysis yang akan dijalani, mencari dan memilih literatur yang relevan, serta mengumpulkan data dalam database meta-data yang akan digunakan untuk analisis.

Workshop ini pun mengenalkan peserta pada software OpenMEE yang digunakan untuk menganalisis data dalam meta-analysis. Peserta diajarkan cara mengumpulkan data, menganalisis data, dan menginterpretasi hasil analisis.

Selain itu, peserta diberikan panduan tentang cara menuliskan hasil analisis dalam bentuk paper meta-analysis.

Arif Purwanto Kaban menjelaskan, para peserta semangat dalam mengikuti kegiatan. "Bahkan mereka sudah ada yang berhasil mengumpulkan 100 literatur," ujarnya.

Workshop ini memperoleh beragam tanggapan positif dari peserta. Salah seorang peserta, Demak Ely R. Damanik mengaku sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. "Sangat berfungsi, apalagi penelitian yang basisnya di laboratorium. Bagi (mahasiswa) S3 sendiri melatih lebih detail membaca (jurnal), melihat pengaruh-pengaruh (yang relevan)," ujarnya.

   

Demak berharap workshop sejenis dapat dirancang untuk mahasiswa, terutama yang banyak mengambil studi di lapangan. "Bisa dibuatkan pelatihan untuk yang banyak (studi) di lapangan. Menurutku anak S2 dan S1 juga mungkin perlu," ujar Demak.

Kegiatan ini menjadi langkah nyata ITB dalam mendukung budaya ilmiah unggul. ITB berkomitmen untuk mendukung peningkatan kontribusi ilmiah di tingkat nasional dan internasional.

Reporter: Ardiansyah Satria Aradhana (Rekayasa Pertanian, 2020)

Editor: M. Naufal Hafizh