Ekspresikan Kebudayaan Lokal, Ukawangi ITB Helat Pagelaran Sewu Kelir Blambangan

Oleh Cintya Nursyifa

Editor Cintya Nursyifa

BANDUNG, itb.ac.id - Belum lama meresmikan eksistensinya sebagai unit kebudayaan di ITB, Unit Kebudayaan Banyuwangi (Ukawangi) kembali aktif dengan menghelat sebuah pentas bertajuk "Satrio Menak Jinggo". Sebagai puncak kegiatan Ukawangi ITB, acara ini dikemas memukau hingga meninggalkan kesan megah dan mempesona. Kesan nan abadi, menyimpan harap kelak lestari. Pagelaran yang dilaksanakan pada Minggu (02/10/16) ini berhasil meramaikan Aula Barat ITB. Selain civitas akademika ITB, tokoh nasional seperti Menteri Pariwisata RI Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc.beserta jajaran Rektor menyempatkan hadir sebagai tamu undangan.

Pagelaran kali ini disajikan dalam bentuk sendra tari yang mengangkat seorang tokoh utama, Satrio Menak Jinggo. Sendra tari sebagai pertunjukan gabungan dari drama dan tarian, dinilai sesuai untuk menceritakan kisah seorang tokoh kerajaan Blambangan (Banyuwangi) yang bernama Menak Jinggo. Tokoh yang membebaskan kerajaan Blambangan segala ancaman. Tarian yang ditampilkan adalah tarian Gandrung, Sabuk Mangir, dan Nyiru. Sebagai penutup yang manis "Umbul - Umbul Blambangan" mengalun merdu dari suara para pemain yang berpadu.


ITB dalam Seni

Menyandang embel-embel kampus di mana sains, teknologi, dan seni berkolaborasi, membuat ITB melalui mahasiswanya mampu bergerak seirama. Menjalankan ketiga disiplin ilmu tersebut dengan selaras. Selain itu, melalui pagelaran ini, telah menjadi langkah konkrit dalam mempererat solidaritas antar putra-putri bangsa. Dengan saling mengenal budaya Indonesia sebagai aset nusantara, bukan mustahil kelak akan menjadi potensi pariwisata. Inilah satu lagi bentuk peran ITB sebagai kampus yang mendukung tujuan nasional terutama dalam meningkatkan kunjungan wisata.

"Pada tahun kedua ini, kita mengadakan kembali Pagelaran Ukawangi ITB (Sewu Kelir Blambangan) yang bertajuk "Satrio Menak Jinggo". Ukawangi adalah satu-satunya unit dirumpun seni budaya yang berbasiskan daerah (bukan provinsi), karena memang Banyuwangi sendiri, kaya akan seni budayanya yang patut kita lestarikan. Kita sebagai duta daerah, harus bisa mewakili Banyuwangi untuk memperkenalkan itu semua di kalangan kampus ITB dan Bandung termasuk mempromosikan pariwisata Banyuwangi karena Banyuwangi merupakan surga baru pariwisata Indonesia.  Di saat momen-momen hari kopi sedunia, kita juga memperkenalkan kopi khas Banyuwangi yaitu kopi lanang dan ijen," tutur Athif (Teknik Geodesi dan Geomatika 2013) sebagai Ketua Ukawangi ITB 2016.