Ganesha Disaster Manajemen, Bantu Korban Banjir Kabupaten Bandung

Oleh Adhitia Gesar Hanafi

Editor Adhitia Gesar Hanafi

BANDUNG, itb.ac.id - Banjir bandang yang menimpa Kabupaten Bandung mengusik keprihatinan dan simpati masa kampus ITB untuk segera melakukan pergerakan dalam rangka pemberian pertolongan bantuan kepada para korban banjir bandang Kabupaten Bandung. Dibawah arahan koordinasi dan komando Rumaisa Restiani (Geologi 2011) sebagai pimpinan direktorat Ganesha Disaster Management (GDM), sebuah unit kecil dibawah naungan  Kementrian Manajemen Lingkungan Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB (KM-ITB), seluruh masa kampus ITB bergerak bersama untuk melakukan tindakan tanggap darurat dan kerja bakti paska banjir bandang yang menimpa Bandung Selatan pada (02-04/01/15).

Sebagai Menteri Manajemen Lingkungan KM-ITB, Ferosa Arsadita (Meteorologi 2011) mengungkapkan bahwa kegiatan ini dilandaskan asas kemanusiaan dan sikap saling membantu terhadap sesama manusia. "Tidak ada alasan untuk tidak turun tangan membantu korban banjir, karena kebetulan kita bisa membantu dan saat waktu liburan," tutur Ferosa. Dengan slogan 'wani teu?' yang apabila diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia berarti 'berani apa tidak?', Ganesha Disaster Management bekerjasama dengan Korsa Salman-ITB,  mengajak seluruh masa kampus ITB untuk turut serta melakukan gotong royong paska banjir Bandung. Kampung Citeurep, Dayeuh Kolot, Bandung, menjadi sasaran gotong royong yang dilaksanakan pada Jumat dan Sabtu pertama ditahun 2015 ini, karena  Kampung Citeurep dirasa belum terjamah oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) daerah Bandung. Pada gotong royong yang turut dihadiri oleh Presiden KM-ITB, Jeffry Giranza (Geologi 2010), masa kampus bersama-sama dengan warga membersihkan rumah dan lingkungan perkampungan dari lumpur, sampah, dan puing-puing bangunan yang tertinggal ketika banjir surut.


Sebelum kegiatan gotong royong ini,  masa kampus ITB yang tergabung kedalam KM-ITB Disaster Respone Team (KDRT) bekerjasama dengan Salman-ITB Health Centre, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), dan Volunteer Doctor,  mendirikan balai pengobatan sebagai bentuk awal  tanggap darurat banjir pada (23/12/14). Selain mendirikan balai pengobatan dan turut terlibat dalam proses evakuasi korban banjir bandang menuju tempat pengungsian,  KM-ITB menampung seluruh bantuan logistik berupa obat-obatan, makanan siap saji, makanan bayi, selimut, pakaian, pembalut, dan diaper dari masa kampus ITB untuk kemudian disalurkan kepada para korban banjir bandang.


Ketika diwawancarai, Ferosa menyampaikan bahwa tanggapan masyarakat sangat baik dan masyarakat merasa senang  atas bantuan yang telah diberikan. Ferosa berharap, masa kampus yang tergerak dan terlibat dalam kegiatan serupa dapat menjadi lebih banyak. "Berlandaskan kesukarelaan, kedepanya akan dibentuk tim yang lebih baik dan terkoordinir," tutur Ferosa mengakhiri wawancara.