Goesmart 2023, Perkokoh Infrastruktur, Tata Kelola, dan SDM guna Wujudkan Smart City
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKKC) mengadakan Goesmart 2023 pada Kamis (7/9/2023). Kegiatan ini sekaligus sebagai bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang melakukan berbagai riset serta inovasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat luas serta pemerintah daerah setempat.
Agenda ini meliputi webinar, ngobrol kota, serta berbagai riset mengenai smart X, yang merupakan kota/kabupaten, desa, atau kawasan tersebut. Goesmart 2023 dibuka dengan kegiatan seminar nasional hybrid dengan tema yang bertajuk “Memperkokoh Infrastruktur, Tata Kelola/Layanan dan Sumber Daya Cerdas”.
Goesmart 2023 mengundang berbagai stakeholder dari pemerintah pusat, daerah, praktisi, akademisi, dan komunitas guna berdiskusi terkait isu dan permasalahan kota. Dalam hal ini yang berhubungan dengan dukungan infrastruktur, tata kelola, pengelolaan sdm, serta layanan digital.
Agenda ini pun dihadiri oleh 150 lebih perwakilan kota/kabupaten serta mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini secara daring maupun luring.
Bersamaan dengan Goesmart 2023, diselenggarakan pula Riset Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI). Kegiatan ini merupakan agenda rutin yang dilakukan selama 2 tahun sekali oleh ITB sejak 2015.
RKCI adalah penelitian guna melakukan evaluasi serta memetakan kota cerdas di Indonesia, berdasarkan potensi yang dimiliki. Kemudian mengukur sejauh mana kota dapat memanfaatkan potensi dan menyelesaikan permasalahan kota dalam rangka peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Riset tersebut dimulai di bulan September 2023 dan akan berakhir pada Desember 2023. Kemudian akan dilaksanakan pula riset khusus Rating Transformasi Digital Indonesia (RTDI) yang merupakan riset guna menilai kesiapan digital guna mendukung kinerja pemerintah kota.
Ketua Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKKC), Prof. Dr Ir. Suhono Harso Supangkat, M.Eng., mengatakan bahwa teknologi penting untuk masa kini, namun hanya mengandalkan teknologi saja tidaklah cukup.
"Harus ada kesinambungan antara teknologi dan sumber daya cerdas untuk menciptakan serta memperkokoh infrastruktur serta tata kelola layanan," tuturnya.
Di sisi lain, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara serta Reformasi Birokrasi, Abdullah Azwan Anas mengatakan transformasi digital adalah terobosan untuk mewujudkan layanan prima kepada masyarakat untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, serta akuntabilitas kinerja pemerintah.
"Transformasi digital pun perlu didorong oleh kepemimpinan yang juga merupakan kunci berjalannya engine birokrasi," ucapnya.
Sementara itu, peneliti dari PIKKC, Dr. Hendra Sandhi Firmansyah menyatakan bukan hanya dari sektor teknologi saja, namun sistem tata kelola pun penting untuk diperhatikan dalam menjalankan smart city.
"Ini sangat penting namun tidak terlihat, seiring kita membahas smart city. Kita hanya melihat inovasi dan teknologi yang muncul, padahal ini tidak kalah pentingnya," ujarnya.
Selain itu, Wakil Wali Kota Tegal, Jumadi, berharap dengan adanya kegiatan seperti ini dapat semakin memberikan dorongan kepada pemerintah kota maupun kabupaten untuk bergerak ke arah yang lebih baik.
"Insha Allah dengan kegiatan seperti ini dapat memberikan dorongan kepada pemerintah untuk menjadi kota yang smart, untuk mendukung pemerintah Republik Indonesia," ungkapnya.