"Industry Visit 2009" Teknik Fisika 2007
Oleh asni jatiningasih
Editor asni jatiningasih
Awal kunjungan di PT Dirgantara Indonesia (PT DI), mahasiswa disambut baik oleh pihak PT DI. Pihak PT DI menyampaikan presentasi singkat mengenai profil perusahaan, kemudian dilanjutkan dengan presentasi "Aplikasi Teknologi pada Sistem Instrumentasi dan Kontrol Pesawat".
Sejak didirikan pada tahun 1976, PT DI telah memproduksi lebih dari 300 unit pesawat dan helikopter, sistem pertahanan, komponen pesawat, dan servis lainnya. Saat ini, PT DI memiliki 4 unit bisnis, yaitu aircraft (pesawat dan helikopter), aircraft services (perawatan,overhaul, perbaikan dan pergantian), aerostructure (part dan komponen, pemasangan bagian, pemasangan perkakas dan peralatan), dan engineering services (teknologi komunikasi, teknologi simulasi, teknologi informasi, dan desain pusat).Dalam hal service aerostructure, PT DI merupakan supplier industri pesawat dunia seperti Boeing, Airbus Industries, Bae System, Lokheed Martin, Korean Airlines Aerospace Division, dan Mitsubishi Heavy Industries. Produk pesawat yang telah dihasilkan PT DI diantaranya NC-212, CN-235 CIVIL, CN-235 MPA, CN-235 MILITARY, NBO-105 CB/CBS, NAS-332 Super Puma, dan NBELL-412.
Dalam presentasi mengenai aplikasi teknologi pada sistem instrumentasi dan kontrol pesawat, dijelaskan mengenai sistem tenaga (power), sistem terbang, sistem mesin, sistem navigasi, sistem komunikasi, sistem display terintegrasi, sistem peringatan, sistem perekaman, sistem roda pendaratan, dan lain-lain. Sistem power pada pesawat meliputi sistem power elektik dan sistem power hidraulik. Sedangkan, pada sistem navigasi pesawat teknologi yang digunakan meliputi sistem penemu arah otomatis, sistem peralatan pengukur jarak, sistem navigasi internal, sistem posisi global (GPS), sistem navigasi taktik udara, sistem radar cuaca, sistem transmiter locator darurat, sistem data udara, dan lain-lain.
Setelah presentasi dan tanya jawab, mahasiswa berkeliling menyaksikan langsung kegiatan di industri PT DI dengan didampingi guide PT DI. Beberapa tempat di industri yang dikunjungi, diantaranya metal forming shop aerostucture, surface treatment shop aerostructure, dan hangar CN-235. Selain itu, mahasiswa juga berkesempatan menaiki dummy pesawat berskala 1:1 dan memeriksa komponen di dalam pesawat tersebut.
Menjelang siang, perjalanan dilanjutkan menuju PT Indonesia Power, Unit Bisnis Pembangkit Saguling. Seperti halnya PT DI, pihak PT Indonesia Power, Unit Bisnis Pembangkit Saguling juga menyambut baik kedatangan mahasiswa. Presentasi mengenai sistem instrumentai dan kontrol terkomputasi yang dimiliki Unit Bisnis Pembangkit Saguling disampaikan kepada mahasiswa.
PLTA Saguling yang terletak sekitar 30 Km sebelah barat kota Bandung memiliki kapasitas terpasang 4X175,18 MW dan produksi listrik rata-rata pertahun sebesar 2158 GWH. Fungsi PLTA Saguling dalam sistem kelistrikan se-Jawa dan Bali, selain untuk memikul beban puncak juga berfungsi sebagai pengatur frekuensi sistem. Hal ini dimungkinkan dengan diterapkannya peralatan LFC (Load Frequency Control) di PLTA Saguling. Sampai saat ini telah beroperasi 3 PLTA sistem kaskade di aliran sungai Citarum, salahsatunya PLTA Saguling yang berlokasi paling hulu. Dibagian hilir berturut-turut PLTA Cirata dan PLTA Jatiluhur. Energi listrik yang dihasilkan PLTA Saguling disalurkan melalui Gardu Induk Tegangan Tinggi (GITET) Saguling dan diinterkoneksikan ke sistem se-Jawa dan Bali melalui saluran udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET 500 KV) untuk selanjutnya melalui Gardu Induk-Gardu Induk dan Gardu Distribusi yang disalurkan ke konsumen.
Setelah mendapatkan penjelasan mengenai PLTA Saguling, mahasiswa didampingi guide pihak Saguling berkesempatan mengunjungi 5 basement Power House Saguling. Dengan menggunakan helm keselamatan, para mahasiswa mengunjungi Permanent Magnet Generator (PMG) di basement pertama, Ruang Generator di basement kedua, water turbine di basement ketiga, inner valve di basement keempat, dan tempat pengaliran air dari turbin di basement terbawah. Generator yang digunakan adalah tipe setengah payung (3 Phase, Synchronous), kapasitas 4X206,1 MVA, tegangan 16,5 KV, frekuensi 50 Hz, dan putaran 333 Rpm. Sedangakan turbin yang digunakan adalah tipe Francis Vertical dengan kapasitas 4X178,8 MW, putaran 333 rpm, dan debit pada head normal 4X54,8 m3/det.
Usai kunjungan, rombongan mahasiswa kembali ke kampus ITB menjelang sore hari.