Inovasi ITB dalam Pemajuan Industri Rotan di Cirebon

Oleh Stefany Septiawati Nababan - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh


BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) turut mendukung pemajuan industri rotan di Cirebon, Jawa Barat, dengan menyediakan sentra laboratorium lapangan di Tegalwangi, Weru, dan Plumbo yang berfungsi sebagai pusat pengembangan kerajinan dan furnitur rotan hingga skala global.

Sejumlah kegiatan akademik, pelatihan, dan kewirausahaan dilakukan di lokasi-lokasi tersebut agar memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam mengaplikasikan pengetahuan teoritis dalam konteks industri nyata.

Cirebon dikenal sebagai pusat industri rotan dunia, dengan lebih dari 1.500 unit usaha dari skala mikro hingga besar yang aktif di bidang pengolahan bahan baku rotan menjadi furnitur dan kerajinan. Industri ini menyerap lebih dari 64.000 tenaga terampil lokal, mencerminkan warisan budaya dan keahlian yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Kabupaten Cirebon, khususnya, telah menjadi etalase rotan dunia. Pada tahun 2023, total ekspor furnitur berbahan baku rotan dari Cirebon mencapai 222 kontainer senilai 14,6 juta dolar AS, dengan pasar utama mencakup Australia, Korea, Amerika Serikat, China, Jepang, dan banyak negara lainnya.

Kreativitas dan keahlian perajin lokal tercermin dalam produk-produk rotan berkualitas yang memiliki nilai estetika tinggi. Industri kecil pengolahan rotan di Cirebon tidak hanya memberikan kontribusi pada perekonomian lokal tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Keterlibatan perajin dari berbagai kelompok usia menunjukkan warisan keterampilan ini terus diteruskan dari generasi ke generasi.

Studio Mastori dan Gebang Kerta Rotan merupakan contoh industri rumahan yang menerima manfaat dari pendampingan ITB. ITB telah memperkenalkan teknologi tepat guna dan pelatihan desain kepada industri rotan di Cirebon, menciptakan tenaga-tenaga terampil dan wirausaha baru. Tantangan yang dihadapi industri ini termasuk kebutuhan alat bantu pelengkung rotan yang efisien untuk memenuhi kecepatan kapasitas produksi dan tren desain baru. Oleh karena itu, desain alat pelengkung rotan multiarah menjadi salah satu inovasi dari ITB untuk proses produksi yang meringankan beban fisik penggunaan kaki.

   

Pentingnya industri kecil pengolahan rotan di Cirebon terletak pada aspek ekonomi dan pelestarian budaya lokal serta keberlanjutan sumber daya alam. Pemerintah dan berbagai pihak terkait perlu terus mendukung pengembangan industri ini dengan menyediakan pelatihan, akses ke pasar, dan dukungan infrastruktur. Dengan peran strategisnya, industri rotan di Cirebon tidak hanya menopang ekonomi lokal tetapi juga menjaga keberlanjutan tradisi dan keahlian yang memperkaya identitas budaya daerah.

Kolaborasi antara ITB, komunitas industri, dan mahasiswa melalui program Merdeka Belajar serta dukungan dari berbagai lembaga pemerintah dan swasta telah memberikan dampak positif yang signifikan dalam perkembangan dan kelangsungan sentra industri rotan di Cirebon. Dengan komitmen yang terus berlanjut, Cirebon diharapkan dapat mempertahankan posisinya sebagai produsen utama rotan dunia dan menjaga keberlanjutan tradisi serta inovasi dalam industri ini.

Reporter: Stefany Septiawati Nababan (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)


scan for download