Inspiratif, Cerita Mahasiswa Teknik Dirgantara ITB Mengikuti Program Academic Exchange di KMUTT Thailand
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa Teknik Dirgantara angkatan 2020 Institut Teknologi Bandung (ITB), Syabina Er Said, mengikuti program pertukaran akademik di King Mongkut’s University of Technology Thonburi (KMUTT), Thailand.
Syabina merupakan mahasiswa sarjana program kelas internasional. Program ini menawarkan kerjasama internasional dengan universitas partner ITB dari berbagai negara, baik untuk program gelar ganda (double degree) atau program pertukaran pelajar (exchange program) untuk satu atau dua semester.
Melalui International Relation Office (IRO) ITB, Syabina memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengikuti exchange program di KMUTT Thailand.
“Selama pertukaran, saya fokus pada jurusan Automation Engineering, sebuah pilihan yang didorong oleh peran saya sebagai manajer Tim Unit Robotika ITB dan keinginan saya untuk memperdalam pengetahuan saya di bidang Automation dan Robotika,” ungkap Syabina yang akrab disapa Caca belum lama ini.
Caca menceritakan bahwa KMUTT memiliki kurikulum yang komprehensif yang menekankan pada pembelajaran praktis, sehingga memberikannya wawasan berharga tentang Automation dan robotika.
Dia mengaku mendapatkan banyak wawasan dan ilmu baru selama berkuliah di KMUTT. Menurutnya berkolaborasi dengan rekan-rekan internasional dan profesor terkemuka dapat memperluas wawasan serta meningkatkan keahliannya. “Pengalaman transformatif ini membekali saya dengan pengetahuan dan keahlian yang dapat saya bawa kembali ke universitas asal saya,” ucapnya.
Selain Automation Engineering, dia juga memilih untuk mendalami bidang Sosiologi. Dia pun memutuskan mengambil pendekatan interdisipliner ini untuk membekalinya dengan pemahaman yang lebih luas tentang tantangan ekonomi dan akademis dalam skala global. “Hal ini memungkinkan saya untuk menghubungkan aspek teknis robotika dengan konteks sosial dan ekonomi tempat mereka beroperasi,” jelas Caca.
Caca memiliki pula minat yang tinggi terhadap bahasa, yang membuatnya menjadi mahir berbahasa asing, seperti Inggris, Jerman, dan Jepang. Bakat unik ini terbukti sangat berharga dalam menjembatani kesenjangan budaya dan membangun koneksi ketika ia bertemu dengan teman-teman dari berbagai latar belakang di Thailand.
Dia pun berpesan untuk mahasiswa lainnya dapat merangkul keindahan yang terlahir dalam multikulturalisme. Menyadari kekayaan bahasa dan keampuhannya untuk menghubungkan orang-orang dari berbagai latar belakang yang berbeda.
“Raihlah kesempatan untuk mempelajari sebanyak mungkin bahasa karena Anda tidak akan pernah tahu ke mana keterampilan yang luar biasa ini akan membawa Anda. Ini adalah anugerah yang terus memberi, membuka pintu menuju pengalaman dan hubungan yang mungkin tidak pernah Anda bayangkan,” tutur Caca.
Secara keseluruhan, pengalaman academic exchange di KMUTT telah menjadi babak penting dalam perjalanan akademinya. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan kemampuannya dalam bidang Automation dan Robotika, tetapi juga memberikannya perspektif yang lebih luas untuk mengatasi tantangan kompleks dari dunia yang terus berubah.
“Ketika saya kembali ke ITB, saya berharap dapat berkontribusi pada tim robotika saya dengan energi baru dan menjembatani kesenjangan antara teknologi dan masyarakat dengan pemahaman yang lebih komprehensif,” tutup Caca.
Reporter : Satria Octavianus Nababan (Teknik Informatika, 2021)