ITB dan Universitas Garut Bahas Potensi Kerjasama untuk Pembangunan Berkelanjutan

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) mendapatkan kunjungan dari Universitas Garut pada Jumat (14/2/2025) di Ruang VIP, Gedung Rektorat ITB, Jalan Tamansari Bandung.

Tujuan dari agenda ini guna membahas potensi kerja sama dalam bidang lingkungan, ekonomi dan pendidikan.

Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menyoroti tantangan konservasi di Garut serta peluang penerapan teknologi ramah lingkungan untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam. Beliau menekankan perlunya kerja sama dalam peningkatan sumber daya manusia, peningkatan kompetensi pengajar, serta pengabdian masyarakat guna memberikan nilai tambah pada hasil bumi Garut.

"Salah satu contoh keberhasilan, yaitu ada alumni Teknik Lingkungan ITB yang kini berada di Garut adalah usahanya dalam mengembangkan lingkungan dengan menanam kapulaga, beternak domba, serta mendirikan homeschooling dan komunitas pendidikan," ujar Prof. Tata.

Sementara itu, Rektor Universitas Garut, Dr. Irfan Nabhani, S.E., M.T., menyatakan Garut memiliki karakteristik wilayah yang sebagian besar merupakan area konservasi lingkungan. Tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana memanfaatkan potensi ekonominya tanpa mengabaikan aspek lingkungan.

Sektor pertanian di Garut pun masih memiliki tingkat pemanfaatan yang rendah, serta regulasi yang perlu diperkuat guna mendukung pembangunan berkelanjutan.

"Selain itu, daerah ini juga rentan terhadap bencana alam seperti banjir bandang, longsor, dan erupsi, yang semakin menggarisbawahi pentingnya pendekatan konservasi dalam setiap pengembangan wilayah," ungkapnya.

Dengan Jarak yang relatif dekat, ITB, Universitas Garut, dan pemerintah daerah setempat memiliki potensi besar untuk menjalin kolaborasi dalam berbagai bidang. Termasuk melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik, yang berada di bawah lingkup Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB. Program ini telah rutin dilakukan dengan tujuan membangun desa secara lebih terstruktur dan berkelanjutan.

"Program KKN tematik juga memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur desa, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat," ucap Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc.

Prof. Irwan pun menyoroti pentingnya peningkatan kualitas guru sebagai langkah awal dalam membangun pendidikan yang lebih baik.

Selain itu, terdapat potensi pengembangan hasil laut seperti budidaya lobster dan nila, yang dapat didukung melalui program pengabdian masyarakat di bawah Kantor Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB.


Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof. Brian Yuliarto, S.T, M.Eng., Ph.D., menambahkan bahwa untuk meningkatkan ekonomi desa, dapat dibentuk pusat-pusat atau hub pertumbuhan ekonomi. "Selain itu, aplikasi Desanesha dari Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) ITB, juga bisa dimanfaatkan untuk menghubungkan kepala desa dengan para ahli ITB guna membangun desa sesuai kebutuhan spesifiknya," tutur Prof. Brian.

Dengan berbagai inisiatif ini, diharapkan kerja sama antara Universitas Garut dan ITB dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Garut, baik dalam aspek lingkungan, ekonomi, maupun pendidikan.

#kunjungan #kerjasama #rektoritb #universitasgarut