ITB Gelar Seminar Edukasi untuk Ajak Mahasiswa Menjadi Investor Dalam Negeri
Oleh Bangkit Dana Setiawan
Editor Bangkit Dana Setiawan
Seminar ini terkait dengan salah satu mata kuliah wajib Program Studi Matematika, yaitu Karir. Mata kuliah ini bertujuan untuk mengenalkan kepada mahasiswa mengenai dunia kerja itu seperti apa. Hal ini diwujudkan melalui seminar ini yang juga mengenalkan salah satu bidang kerja matematika, yakni saham dan pasar modal serta mengajak mahasiswa untuk turut serta menjadi investor dalam negeri. "Mata kuliah ini-lah yang membuat kami mengadakan seminar ini dengan dibantu oleh dosen kami, Bu Nuning Nuraini," Jelas Putri (Matematika 2010) selaku ketua seminar edukasi ini.
Seminar ini menghadirkan dua narasumber sudah berpengalaman di bidang pasar modal, yakni Reita Farianti, Presiden Direktur PT CIMB Principal Asset Management dan Erik Susanto, AVP (Assistant Vice President) - Investasi PT CIMB Principal Asset Management .Terdapat dua sesi pada seminar ini, sesi pertama berisi pengenalan pasar modal, reksa dana dan manajer investasi yang disampaikan oleh Erik. Sesi kedua disampaikan oleh Rieta berisi mengenai prospek karir di dunia pasar modal.
Reksa dana adalah wadah dan pola pengelolaan dana bagi investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar. Reksa dana ini menganut sistem diversivikasi saham, sehingga yang tersedia bukan hanya satu perusahaan saja, melainkan banyak saham yang berasal dari berbagai perusahaan. Selama ini masyarakat masih memiliki persepsi yang salah terhadap saham, kebanyakan masyarakat menganggap bahwa dunia saham ini sama dengan judi. Padahal untuk dapat terjun dalam dunia saham ini diperlukan ilmu tidak begitu saja terjun tanpa pengetahuan sedikitpun. "Saya sangat menghindari kata 'main saham', karena main saham ini kesannya gambling, kata 'trading saham' lebih cocok untuk digunakan," jelas Reita.
Segala hal selalu memiliki keuntungan dan kerugian, begitu pula dalam trading saham. Terdapat istilah dividen dalam dunia saham yang berati keuntungan yang bisa didapatkan apabila perusahaan tersebut sedang untung. Keuntungan lain adalah capital gain,yang berarti nilai saham akan naik ketika perusahaan tersebut sedang mengalami peningkatan. Selain keuntungan terdapat pula resiko dalam trading saham, yakni capital loss, nilai saham akan turun atau bahkan tidak adanya pembagian dividen apabila perusahaan sedang mengalami penurunan.
"Tetapi kita tidak boleh takut untuk berinvestasi karena pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi, hal ini terbukti dari peningkatan GDP (Gross Domestic Product) Indonesia telah mencapai 6% sedangkan untuk dunia masih 3 %," jelas Aziz. Ini adalah kesempatan besar bagi masyarakat Indonesia untuk memulai menjadi investor. Selama ini perusahaan besar di Indonesia, sebagian besar investornya berasal dari luar negeri. Sekarang jumlah investor Indonesia kurang lebih hanya 400.000. Sehingga dividen perusahaan Indonesia ini sebagian jatuh ke tangan asing. "Semoga dengan seminar ini, semakin banyak masyarakat Indonesia, khususnya Mahasiswa, yang memulai untuk investasi supaya keuntungan perusahaan Indonesia jatuh ke tangan Indonesia juga," tutup Putri.
Sumber Gambar: Dokumentasi panitia