ITB Jazz Gelar Konser Perdana di Kampus Ganesha
Oleh Mega Liani Putri
Editor Mega Liani Putri
"Dari tiga tahun lalu kita udah ada wacana untuk bikin konser. Cuma belum kesampaian. Sampai akhirnya, 2014 kemarin, kita pikir kita udah mampu untuk bikin konser," tutur ketua panitia konser The Spirit Behind Jazz, Andreas Febian Wibowo (Teknik Lingkungan 2013).
The Spirit Behind Jazz bermula dari kekecewaan ITB Jazz akan konser-konser musik jazz belakangan. Menurut mereka, banyak konser yang telah kehilangan cita rasa musik jazz itu sendiri. Mereka menilai lebih banyak nilai komersil yang ditawarkan konser musik jazz di kampus-kampus dibandingkan nilai berekspresi secara bebas lewat musik jazz. Oleh karena itu, ITB Jazz pun termotivasi untuk mengusung acara yang menyuguhkan jazz yang sebenarnya, yaitu kebebasan bereksperimen dengan instrumen musik.
"Tujuan utamanya sendiri gak lain dan gak bukan itu sebagai sarana pengembangan diri skill bermain anak-anak ITB Jazz itu sendiri. Jadi, kita mewadahi semua pemain yang potensial untuk bermain dan unjuk gigi di hadapan orang lain," jelas Andreas di sela-sela konser.
Konser The Spirit Behind Jazz dibagi menjadi lima sesi. Masing-masing sesi membawakan empat lagu yang telah diaransemen oleh musisi ITB Jazz sendiri. Beberapa lagu yang dibawakan adalah Children of The Night, Waltz for Debby, Misty, dan Rather Be. Di sesi terakhir, musisi ITB Jazz berkolaborasi dengan Albert Fakdawer membawakan lagu Have Fun Go Mad, Toxic, Stevie Wonder Medley, dan Sugar. Kolaborasi ini pun menjadi suguhan penutup bagi penikmat musik jazz yang hadir malam itu.