Karnaval dan Acara Musik Pekan Hari Bumi se-ITB

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Dalam rangka memperingati Hari Bumi sedunia yang jatuh pada tanggal 22 April, maka Unit Kegiatan Mahasiswa ITB KMPA (Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam) bersama dengan PSIK (Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyarakatan) mengadakan serangkaian acara yang dirangkum dalam Pekan Hari Bumi se-ITB yang juga didukung oleh berbagai Himpunan Mahasiwa Departemen (HMD) di ITB. Pekan Hari Bumi se-ITB ini dibuka pada hari Senin, 17 April 2006, dengan acara musik sore yang diselingi dengan orasi di Tugu Soekarno. Acara-acara yang tergabung dalam rangkaian Pekan Hari Bumi ini yaitu: penanaman pohon; pemutaran film yang mengambil tema tentang pemanasan global; eko-edukasi-wisata yang dilakukan melalui outbound menyusuri alam dengan melakukan proses edukasi, diskusi, pengambilan data tentang kondisi lingkungan sekitar; pameran foto dan poster yang mengambil tema: kondisi lingkungan kota/urban Bandung, pemanasan global, kerusakan lingkungan; pameran produk, dan workshop; diskusi hari bumi; acara musik bagi lingkungan hidup; karnaval Hari Bumi. Adapun karnaval dan acara musik dalam rangka memperingati Hari Bumi ini diadakan di dua tempat yang berbeda, kemarin, Sabtu 22 April 2006, bertepatan dengan Hari Bumi itu sendiri. Acara musik yang diadakan di Plaza Widya ITB mengundang berbagai grup musik dari civitas mahasiswa ITB. Yang menjadi penampil pada acara tersebut di antaranya adalah Orkes Dangdut HMT, Marteen Plus, dan Band dari KMPN (Keluarga Mahasiswa Penerbangan). Acara tersebut sendiri sempat terhambat akibat hujan deras yang turun beberapa kali. Hujan pulalah yang menyebabkan penampil utama acara, The Panasdalam, band yang beranggotakan mahasiswa-mahasiswa FSRD ITB, batal tampil. Karnaval Hari Bumi yang diatasnamakan ‘Jaringan Hari Bumi’ diprakarsai dari beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat dan komunitas lingkungan hidup di Bandung, atas dasar kesamaan ide dan tujuan, maka KMPA dan PSIK pun menggabungkannya ke dalam perayaan Pekan Hari Bumi se-ITB. LSM dan komunitas yang tergabung di dalam ‘Jaringan Hari Bumi’ antara lain Sahabat WALHI Jabar, KKS+members+volunteer KONUS, volunteer YPBB, Greeners, BICONS Crew, Greeneration Indonesia, GAPELI, Laskar Panggung Bandung, Liebling Production, Kerabat Bandung, bacabaca Bookmart, Pustaka Lana, 1001 Buku, Bandung & Beyond Magazine, KMPA ITB, PSIK ITB, Himbio UNPAD, HIMBIO ITB, HMTL ITB, Hukum Lingkungan UNPAD, Geografi UPI, dan D3 FISIP UNPAD. Karnaval yang mulanya direncanakan akan dimulai dari Taman Ganesha dan berakhir di Monumen Perjuangan harus berakhir di Jalan Cikapayang karena terhambat oleh hujan deras. Oki Suryowahono sebagai panitia mengatakan bahwa Hari Bumi adalah hari untuk semua, sebab kita bersama-sama hidup di atas bumi ini, maka adalah tugas kita semua untuk menjaganya. Ia pun mengakui persiapan panitia tidaklah terlalu bagus karena semuanya didasarkan pada kespontanan untuk berkegiatan yang produktif. Tentang kelanjutan dari perayaan Pekan Hari Bumi ini, PSIK telah mengajukan wacana kepada ITB untuk mengarahkan ITB menjadi eco-campus. Perayaan Pekan Hari Bumi ini sendiri pun adalah yang pertama kalinya di ITB, di universitas ataupun institut terkemuka dunia seperti MIT, perayaan Hari Bumi diadakan secara anual dengan dukungan penuh dari pihak institut. (astriddita)