Kenalkan Motif Buketan, Tim Dosen FSRD Rancang Direktori Batik Digital untuk Daerah Cirebon

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id –Tim Dosen Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB merancang direktori digital batik motif buketan. Buketan sendiri merupakan salah satu motif batik yang memiliki ciri khas unik di Indonesia. Istilah motif ini muncul dari kata berbahasa Prancis, yaitu bouquet yang memiliki arti rangkaian bunga.

Dosen FSRD ITB, Dr. Ira Adriati, S.Sn., M.Sn., mengatakan, pada dasarnya, buketan bukan merupakan batik asli dari Cirebon. Perkembangan motif batik ini diawali oleh para pengusaha batik asal Belanda. Kemudian, para pembatik dari Tionghoa ikut serta mengembangkan motif ini karena melihat potensi besar di dalamnya. Seiring berjalannya waktu, motif batik buketan terus dikembangkan hingga akhirnya mulai dikenali oleh mayarakat Cirebon.

“Sebenarnya, buketan ini bukan khas daerah Cirebon. Motif ini diawali oleh para pengusaha Belanda batik. Lalu, masyarakat Tionghoa melihat motif itu potensial dan kemudian dikembangkan dengan campuran motif Tionghoa. Setelah itu, lambat laun motif ini pun berkembang di Cirebon dan tentunya Cirebon juga ada khasnya sendiri,” ucap Dr. Ira saat dilakukan wawancara oleh Reporter Humas ITB, Minggu (26/12/2021) lalu.

Melihat potensi dan keunikan tersebut, Dr. Ira dan beberapa Dosen FSRD ITB lainnya memutuskan melakukan inovasi pembuatan website seputar batik buketan. Upaya ini mereka lakukan melalui program Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Inovasi (PPMI) ITB pada Juni – September 2021 lalu. Mereka yakin, pembuatan website ini akan memberikan banyak manfaat kepada masyarakat. Salah satunya adalah menyadarkan masyarakat luas perihal keunikan motif batik buketan sehingga mampu mengedukasi mereka untuk membeli batik ini.

“Tujuan kami membuat website ini adalah untuk menjadikan itu sebagai wahana direktori batik yang mampu mendunia. Pengunjung bisa melihat keunikan motif batik buketan sehingga akan mendorong mereka untuk membeli batik ini. Dampaknya batik ini akan terus dikembangkan dan perekonomian masyarakat pun akan ikut berkembang,” jelasnya.


Adapun fitur yang ditawarkan oleh website ini adalah informasi sejarah historis motif buketan, foto-foto penunjang visualisasi gambar, data riset motif buketan, dan blog yang memberikan informasi seputar batik lain secara umum. Selain itu, bahasa yang digunakan website ini dapat diubah secara bebas oleh pengunjung sehingga akan memudahkan mereka yang berasal dari luar negara Indonesia.

Lebih lanjut, Dr. Ira mengatakan bahwa website buketan ini akan terus mengalami pengembangan dari seluruh bagian sehingga fitur-fitur yang ditawarkan semakin beragam dan manfaat yang dirasakan masyarakat bisa lebih banyak lagi. Untuk mewujudkan itu, mereka turut melibatkan pihak pemerintah dan masyarakat setempat agar mempermudah jalannya perkembangan ini. Pihak tersebut adalah

“Dalam keberjalanan ke depannya, kami akan menyerahkan website ini kepada Pemerintah Cirebon melalui Paguyuban Pengusaha Pengrajin Batik Cirebon agar merekalah yang akan selalu meng-update informasi seputar batik ini,” ungkapnya.

Di akhir sesi wawancara, dosen FSRD ITB ini berharap, pembuatan website tersebut mampu mengenalkan motif batik buketan kepada masyarakat secara luas. Bahkan, website ini direncanakan akan menjadi direktori batik yang bisa mendunia sehingga dapat mengundang wisatawan mancanegara untuk mengunjungi direktori ini.

Reporter: Nur Rama Adamas (Teknik Sipil, 2020)