M. Ibnu Fadlin Syah, Alumnus ITB Peraih Juara 2 Duta Bahasa Nasional 2024
Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - M. Ibnu Fadlin Syah, alumnus Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung (PWK ITB), meraih Terbaik 2 Putra dalam ajang Pemilihan Duta Bahasa Nasional 2024 yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Selama kompetisi, Ibnu berpasangan dengan Azzahra Nureyna Cintani yang berasal dari Universitas Prasetiya Mulya. Sebagai perwakilan Provinsi DKI Jakarta, mereka bersaing dengan 30 pasang duta bahasa dari seluruh Indonesia yang telah memenangkan seleksi di tingkat provinsi.
Ketertarikannya terhadap dunia kebahasaan sudah tumbuh sejak duduk di bangku sekolah menengah atas. Saat itu, Ibnu mengikuti Lomba Cerdas Cermat Bahasa Indonesia dan meraih juara kedua di tingkat Provinsi Sumatra Selatan. Pengalaman tersebut memperluas wawasannya tentang bahasa juga memupuk keinginannya untuk suatu hari mengikuti ajang Duta Bahasa.
Dia mengakui bahwa proses menuju gelar juara ini bukanlah hal mudah. Seleksi Duta Bahasa meliputi beberapa penilaian, seperti pembuatan artikel, konten, seni budaya, wicara publik, kemampuan berbahasa asing, krida kebahasaan, dan tes psikologi.
“Proses seleksinya cukup panjang dan butuh persiapan yang matang. Banyak aspek yang menjadi poin penilaian, seperti wicara publik, kemampuan berbahasa asing, hingga krida kebahasaan dan kesastraan,” ujarnya.
M. Ibnu Fadlin Syah bersama pasangan saat uji wicara publik di ajang Duta Bahasa Nasional 2024.
Salah satu tantangan terbesar bagi Ibnu adalah Krida Kebahasaan. Dia menciptakan proyek Temu Handai, sebuah ruang interaksi bagi pemelajar BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) untuk mempraktikkan bahasa Indonesia dengan penutur jati bahasa Indonesia.
Ibnu menekankan pentingnya peran Duta Bahasa dalam mendukung "Trigatra Bangun Bahasa", yakni mengutamakan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing.
Menurutnya, seorang Duta Bahasa bukan hanya representasi formal, tetapi juga agen perubahan yang mampu memengaruhi generasi muda untuk mencintai bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan baik dan benar.
Dia menyampaikan bahwa Duta Bahasa Nasional bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan langkah nyata untuk berkontribusi dalam diplomasi budaya dan linguistik Indonesia.
Foto bersama dewan juri dan seluruh peserta Duta Bahasa Nasional 2024.
“Saya berharap bahasa Indonesia dapat terus berkembang sebagai bahasa global, tidak hanya digunakan dalam interaksi formal tetapi juga menjadi jembatan budaya di berbagai belahan dunia,” katanya.
Dengan semangatnya yang tinggi, dia menunjukkan bahwa kontribusi pada bangsa dapat dilakukan melalui berbagai jalur, termasuk kebahasaan.
Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)