Mahasiswa S2 ITB Juara Kompetisi Sustainable Transportation Innovation Challenge 2022 di Bali
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id–Tiga orang mahasiswa S2 jurusan rancang kota berhasil menjuarai kompetisi bertajuk Sustainable Transportation Innovation Challenge (STIC) pada Kamis (20/10/2022).
Diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan RI dan Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), kompetisi ini merupakan salah satu rangkaian acara dalam Sustainable Transportation Forum (STF) 2022.
Kompetisi ini diselenggarakan dengan tujuan mencari ide, inovasi, atau solusi terhadap peningkatan mobilitas dan menyelesaikan masalah transportasi di kota-kota Indonesia dengan perkiraan rencana kerja dan kebutuhan dana untuk implementasinya.
Kelvin Narada Gunawan, Damara Kartikasari, dan Wardatut Toyyibah tergabung dalam satu tim yang dinamakan “Tim Narada” yang merupakan gabungan dari ketiga nama mereka. Kepada reporter Humas ITB, Kelvin menceritakan bahwa mereka menyusun persiapan lomba hanya dalam waktu 2 minggu.
Ide yang dibawa oleh tim ini sehingga berhasil menjadi juara 1 pada kompetisi ini berjudul “Bandung-Baik, Bandung Bersepeda Listrik”. Ide ini dilatarbelakangi oleh kondisi masyarakat Indonesia yang ternyata perbandingan antara orang yang memiliki mobil pribadi hanya 99 orang dari 1000 orang. Namun kenyataannya justru sistem transportasi yang ada sekarang (misalnya jalan raya) lebih banyak direncanakan untuk menguntungkan pengguna mobil.
Latar belakang lainnya adalah mengenai SDGs yang targetnya akan tercapai pada 2030. Salah satu poin dari SDGs yaitu “Sustainable Cities and Communities” yang di dalamnya mencakup pula transportasi berkelanjutan, juga menjadi pertimbangan tim ini dalam menyusun ide.
Menurut mereka, kondisi transportasi saat ini di Indonesia justru masih menjadi salah satu isu utama dengan beberapa permasalahan utamanya misalnya kemacetan. Dari sinilah tim ini berusaha mengembangkan idenya dalam bidang transportasi.
Berbeda dengan tim lainnya, Tim Narada mengambil salah satu kota besar di Indonesia yaitu Kota Bandung sebagai lokasi pilot project dari ide yang mereka angkat. “Kita punya ide gimana caranya Bandung ini bersepeda lagi,” jelasnya. Mereka mengadopsi kondisi yang terjadi di Brisbane, Australia, yang sempat berhenti menggunakan sepeda sebagai transportasi masyarakatnya tetapi kemudian kembali lagi setelah hadirnya sepeda listrik.
“Jadi kita coba bikin electric-bike-sharing, yang harapannya supaya transportasinya lebih berkelanjutan dan lebih sehat karena orang-orang bersepeda juga sekaligus memadukannya dengan teknologi,” tambahnya.
Selain mengembangkan ide dalam hal sepeda listrik, tim ini juga memperluas idenya yaitu sekaligus membahas perencanaan mengenai aplikasi dari “Bandung Baik” ini dan lokasi di mana halte-halte nantinya harus ditempatkan. Sistem kelistrikan dari proyek ini adalah dengan memanfaatkan panel surya sebagai sumber listriknya. Targetnya, sampai 2030, proyek ini meluncurkan 1.200 sepeda dengan 200 halte.
Ia menyampaikan harapannya untuk Kota Bandung agar sistem transportasi yang ada dapat direncanakan dengan sebaik-baiknya. Melihat kondisi sekarang yang sudah mulai banyak inovasi di bidang transportasi, dirinya percaya kondisi transportasi ini dapat membaik dan semakin sustainable.
Reporter: Camilla Rosanti Budimansyah (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2020)