Malam Refleksi dan Peringatan HUT Keluarga Mahasiswa ITB ke-14

Oleh prita

Editor prita

BANDUNG, itb.ac.id - Perjalanan Keluarga Mahasiswa (KM) ITB telah memasuki tahun ke-14. Refleksi Kegiatan Kemahasiswaan ITB selama empat belas tahun diadakan oleh Kementerian Sosial Politik KM ITB pada Rabu (20/01/10), dengan dimotori oleh Himpunan Mahasiswa Fisika (HIMAFI) ITB dan unit kajian PSIK ITB. Acara yang bertempat di Campus Center ITB tersebut mengusung tema "Mighty Campus". Dihadiri oleh massa kampus ITB, Refleksi Kegiatan Kemahasiswaan ITB berlangsung sejak pukul 19.00 hingga pukul 23.00 WIB.

Acara  refleksi dibuka oleh Gemuruh Geo (Fisika '05) selaku ketua panitia. Dalam sambutannya, Geo menyoroti bahwa mahasiswa ITB dari tiap generasi memiliki potensi yang sangat besar dan ide-ide yang cemerlang, tetapi dalam praktiknya masih sangat kurang. Mahasiswa ITB saat ini pun dianggap kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu, KM ITB akan me-review kembali peranan organisasi tersebut dalam menanggapi isu-isu hangat yang sedang terjadi.

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Presiden Kabinet KM ITB, Ridwansyah Yusuf Achmad. Dalam sambutannya, Yusuf mengingatkan kembali tentang angkatan-angkatan pendahulu ITB yang berperan besar dalam setiap perubahan di Indonesia.

"Dulu, kemahasiswaan ITB ikut mengawal sejarah perjalanan Bangsa Indonesia. Misalnya peranan dalam penggulingan rezim Orde Lama dan Orde Baru. Akan tetapi, untuk saat ini peranan ITB dirasa masih kurang. Padahal mahasiswa ITB mempunyai banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara maksimal untuk mengatasi permasalahan yang dimiliki Indonesia," demikian tutur Yusuf.

Acara  dilanjutkan dengan penampilan musik dari Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma (IMA-G) ITB, diskusi bebas, dan pembacaan puisi. Secara keseluruhan, acara berlangsung lancar dengan didukung oleh seluruh massa kampus.

Refleksi Kegiatan Kemahasiswaan ini diharapkan bisa menghidupkan kembali semangat mahasiswa ITB untuk turut berperan dalam menghadapi segala permasalahan yang kini sedang menjadi batu sandungan bagi Indonesia. Hal ini dikarenakan pada dasarnya keadaan mahasiswa saat ini adalah cerminan keadaan bangsa Indonesia dalam 20 atau 30 tahun ke depan.

Penulis :   Lamdamatra Arliyando
Reporter:  Hastri Royyani