Matematika ITB: Inisiasi Forum Kerjasama Antara Tiga Pilar Pasar Modal

Oleh Bayu Rian Ardiyansyah

Editor Bayu Rian Ardiyansyah

BANDUNG, itb.ac.id - Banyaknya alumni Matematika ITB yang berkarir dan memimpin di industri pasar modal mendorong Program Studi Matematika ITB untuk menginisiasi kerjasama antara tiga pilar, yaitu pemerintah, industri, dan perguruan tinggi. Inisiasi kerjasama ini dimulai dengan diadakannya Workshop on Education bertemakan "Capital Market Industry Linkage" pada Jumat (22/0814) di Ruang Audio Visual Perpustakaan Pusat Lantai  IV ITB. Acara yang disponsori oleh Pusat Pemodelan Matematika dan Simulasi (P2MS), Finanmos, dan Kelompok Keahlian Matematika Industri dan Keuangan (KK MIK) ini dihadiri perwakilan dari berbagai universitas, mulai dari ITB, Universitas Padjajaran, Universitas Pelita Harapan, Universitas Andalus, hingga perwakilan dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Acara yang berbentuk workshop ini dibuka dengan kata sambutan dari ketua panitia, Rieske Hadianti dari KK MIK Matematika ITB. Selanjutnya, perwakilan Direktorat Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inna Indriati, menyampaikan presentasi tentang regulasi investasi di pasar modal. OJK sebagai badan pengawasan investasi di Indonesia mempunyai banyak peraturan untuk memastikan agar investor tidak dirugikan, terutama terkait ijin kerja dan sertifikasi kompetensi. Untuk semakin menambah wawasan peserta, alumni ITB yang telah banyak berpengalaman sebagai praktisi di pasar modal, Desimon (Matematika 1986) dan Maman Hermansyah (Matematika 1992), menceritakan tentang peluang karir di pasar modal. Sebagai penutup sesi pagi, Dr. Kuntjoro Adji Sidarto dan Dr. Muhammad Syamsuddin mempresentasikan pola pengajaran matematika keuangan yang dilakukan di Program Studi Matematika ITB.

Tidak hanya berhenti sebatas di presentasi materi saja, sesi siang dilanjutkan dengan diskusi rencana program tindak lanjut dari workshop ini yang akhirnya melahirkan sebuah forum kerjasama antara ketiga pilar pasar modal. Dari diskusi tersebut lahir tiga tahap program yang akan dilaksanakan oleh forum, yaitu program jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. "Kita telah bersepakat untuk melakukan beberapa program yang akan membekali mahasiswa untuk mengetahui pasar modal serta program yang bisa memfasilitasi kebutuhan antara perguruan tinggi dan industri sesuai regulasi pemerintah," tutur Rieske Hadianti, ketua panitia.

Bentuk program yang akan dilaksanakan adalah membuat pusat pelatihan yang berisikan alumni-alumni yang telah mempunyai banyak pengalaman dan pengaruh di industri pasar modal. Harapannya, melalui pelatihan ini mahasiswa bisa lebih siap dalam menjalani ujian sertifikasi agar bisa bekerja di pasar modal. Dalam jangka menengah, pusat pelatihan ini tidak hanya akan diperuntukkan untuk mahasiswa saja, namun juga terbuka untuk umum. Selain itu, program utama yang lain adalah membangun pusat data keuangan yang bagus dan mudah diakses untuk menunjang penelitian dosen maupun mahasiswa. "Dengan seperti ini, kami sebagai pengajar setidaknya minimal mendapatkan cerita tentang apa yang terjadi di industri dan mahasiswa juga bisa dengan mudah mendapatkan informasi serta pelatihan untuk sertifikasi bekerja di pasar modal," tambah Rieske.