Menteri PUPR Menjadi Tuan Rumah Gala Dinner Menuju Peringatan 100 Tahun ITB

Oleh Ahmad Fadil

Editor Ahmad Fadil

JAKARTA, itb.ac.id - Menuju seratus tahun Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia (PTTI), ITB mengadakan Gala Dinner sebagai penggalangan dukungan partisipasi bagi kegiatan tersebut pada hari Senin (19/02/2018). Acara yang diadakan di Auditorium Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu berlangsung meriah dengan dihadiri oleh beberapa Menteri di Kabinet Kerja Republik Indonesia yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar. Turut hadir pula alumni ITB yang menjabat sebagai ketua umum DPP PPP Muhammad Romahurmuziy dan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany.

Technische Hoogeschool te Bandoeng biasa disingkat menjadi TH te Bandoeng adalah Perguruan Tinggi Teknik pertama sekaligus lembaga pendidikan tinggi pertama di Hindia Belanda yang lahir pada 3 Juli 1920, berkedudukan di kota Bandung. Setelah mengalami beberapa kali perubahan bentuk, sekarang kampus ini dikenal dengan nama Institut Teknologi Bandung (ITB). Dewasa ini, ITB telah menjadi salah satu pusat ilmu sains, teknologi dan seni terbaik di Indonesia, yang telah melahirkan putra-putri penerus masa depan bangsa. Serangkaian kegiatan telah direncanakan oleh Panitia 100 Tahun PTTI, yang meliputi beberapa tema sedang dan akan dilakukan sejak akhir tahun 2017 lalu sampai dengan puncaknya nanti di tahun 2020.

Peringatan 100 Tahun ITB ini akan diisi dengan berbagai kegiatan untuk memperingati peranan ITB dalam membangun sumber daya manusia yang telah menghasilkan karya-karya bagi bangsa Indonesia dan masyarakat dunia. Rangkaian kegiatan dibagi ke dalam dua yaitu Program ITB dan Program Partisipasi ITB.


Program ITB adalah program yang digagas oleh Rektorat ITB meliputi kegiatan-kegiatan Seminar Internasional maupun Nasional, Diskusi Panel, Talkshow, Eksibisi, Smart Expo dan Opera Ganesha 100 yang sub temanya sesuai dengan turunan tema Seabad ITB, mendorong dan mendukung kemajuan sains, teknologi dan seni yang bermanfaat dan berdampak bagi masyarakat. 

Sedangkan Program Partisipasi ITB adalah program yang digagas oleh Alumni dengan kegiatan yang bertujuan untuk memeriahkan perayaan Seabad ITB meliputi kegiatan-kegiatan Hall of Fame, Pameran Seni & Teknologi, Olah Raga, Pagelaran Budaya dan Seni,  Bakti Sosial, dan lain-lain yang inspiratif, berdampak positif, segar, menggembirakan dan menarik partisipasi luas.

Namun, ada yang menarik dari acara Gala Dinner menuju 100 Tahun PTTI ini. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sebagai tuan rumah mendapatkan apresiasi dan penghormatan yang luar biasa dari para peserta yang sebagian besar adalah alumni ITB. Belakangan baru disadari bahwa Basuki Hadimuljono meskipun bukan alumni ITB, namun berkenan menjadi tuan rumah di acara tersebut. 

Menteri PUPR, Basuki Hadimulyono Tuan Rumah Yang Baik dan Rendah Hati

Diceritakan oleh  salah seorang alumni ITB bernama Gadjahmada, Basuki Hadimuljono datang tepat waktu, beliau masuk ruangan bukan dari pintu auditorium. Sebelum duduk, Basuki Hadimuljono menyempatkan diri datang dan menyalami alumni senior-senior ITB yang pernah menjadi pejabat negara. Tak sedikit para alumni ITB lain yang lebih muda mengajak berswafoto dengan beliau. Dengan mengambil tempat duduk di barisan VIP depan untuk mendampingi Rektor ITB dan para alumni ITB yang menjadi pejabat negara, Basuki Hadimuljono diminta untuk memberikan sambutan sebagai tuan rumah.

Ketika beliau diminta memberikan sambutan, Basuki bercerita bahwa tahun 73, beliau datang dari Surabaya ke Bandung untuk ikut test masuk ITB. Ibunya berpesan, kalau sudah jauh-jauh sekolah di Bandung dan tidak diterima di ITB, mending cari sekolah lain yang lebih dekat. Dan… beliau tidak diterima di ITB. Lalu tahun 90 an, ketika beliau menjabat di salah satu direktorat di Kementrian PU (Pekerjaan Umum), beliau ingin lagi sekolah di ITB. Sudah mendapat beasiswa dari PU, sudah mendapat ijin dari menterinya waktu itu, tapi lagi-lagi  karena satu dan lain hal, dirinya tidak jadi masuk ITB lagi.

Sambil becanda Basuki mengungkapkan, "Saya dendam sama ITB...!, dan saya ingin membuktikan bahwa walaupun tidak pernah bisa sekolah di sana, saya akan berusaha memberikan kepada ITB jauh lebih banyak dari yang saya mampu". Akhirnya niat itu tersampaikan, terbukti menurut Rektor ITB, semenjak pak Basuki ini menjadi menteri PUPR, banyak gedung-gedung baru dan asrama-asarama ITB yang sudah dibangun dengan dana APBN Kementrian PUPR, bahkan mungkin lebih banyak dibandingkan menteri-menteri PUPR sebelumnya yang alumni ITB.

Sambutan beliau walaupun tidak terlalu disampaikan secara serius itu, namun maknanya sangat dalam untuk mempersatukan semangat kebersamaan alumni ITB dan seluruh bangsa Indonesia. “Kalau yang 'bukan' alumni ITB saja mau membantu ITB tanpa peduli sekat-sekat kepentingan, just only for the sake of the next generation, lalu kenapa para alumni ITB sendiri masih sering berfikir dua kali untuk membantu almaternya..?,”  tanya Gadjahmada alumni ITB yang turut hadir dalam acara Gala Dinner malam itu.

Hari menjelang malam, seperti biasa, para senior dan undangan VIP meninggalkan ruangan, walaupun acara belum selesai seluruhnya, acara tetap berlangsung sesuai run down. Saat acara akan di tutup, pembawa acara meminta yang masih hadir untuk melakukan foto bersama di atas panggung. Tak disangka, beliau Basuki Hadimuljono, seorang menteri yang saat itu menjadi tuan rumah,  bersedia duduk di atas tangga panggung, hingga akhirnya semua alumni ITB yang tadinya berebutan berdiri di atas panggung, juga 'terpaksa' duduk di atas tangga dan lantai. Alhasil foto yang terekam bisa meliput semuanya dan terlihat natural tanpa sekat.

Tamu pulang satu persatu, tuan rumah Basuki Hadimuljono dan Rektor ITB Kadarsah Suryadi sengaja berdiri di pintu entrance drop off auditorium, menyalami tamu-tamu ITB yang akan meninggalkan ruang auditorium. Pak Basuki baru meninggalkan gedung auditorium, ketika pak Rektor pamitan masuk mobil dan kembali ke Bandung. Sungguh Basuki Hadimuljono adalah tuan rumah yang baik dan rendah hati. Tak heran bila Pramono Anung Sekretaris Kabinet Kerja Republik Indonesia, berkelakar bahwa Pak Basuki sebaiknya diakusisi saja menjadi alumni ITB. 

On behalf of alumni ITB... thank you pak Basuki..! Respect..!