Pagelaran Mahabharata Jazz dan Wayang On the Bus di ITB

Oleh Unit Sumber Daya Informasi

Editor Unit Sumber Daya Informasi

Pada hari Senin, 1 Desember 2003, mulai pukul 19.00 di Plaza Widya Nusantara Kampus ITB, Jalan Ganesa 10 Bandung dilaksanakan Pagelaran Mahabharata Jazz dan Wayang On the Bus, yang merupakan kolaborasi antara musik jazz dan wayang kulit, ditampilkan oleh Luluk Purwanto, Rene van Helsdingen, Marcello Pellitteri, Martijn van Beenen dan, dalang madya Nanang HaPe. Acara tersebut merupakan acara ke dua kali di ITB, pertama dilaksanakan pada tahun 1997 dan pada tahun ini pagelaran diselenggarakan oleh Kantor Sekretaris Eksekutif ITB. Dalam sambutan singkatnya Sekretaris Eksekutif ITB, Dr. B. Kombaitan mengatakan menyambut baik pagelaran tersebut dan diharapkan bisa menghibur semua orang. Pementasan Mahabharata Jazz-Wayang On the Bus dalam show kelilingnya ditampilkan di atas bus yang sekali gus berfungsi sebagai panggung. Sebelum acara dimulai dilakukan prosesi sesajen “Sesuai tradisi, saya harus melakukan upacara minta ijin dulu sebelum permainan dimulai” kata luluk. Malam itu penampilan Luluk Purwanto sangat atraktif dan sesekali turun panggung berbaur dengan para penonton. Luluk Purwanto, tidak kehilangan agresivitasnya. Ia telah menciptakan ciri kebebasannya sendiri, ia berdaya-upaya mencari arti kebebasan. Tak dapat disangkal, ia adalah contoh pemberani bagi kita untuk menantang musik industri (tanpa menganggapnya sebagai korban industrialisasi musik). Dengan semangat dan konsep baru, yang memungkinkan sebuah percakapan antara dua bentuk seni yang ekspresif dan inovatif: Jazz dan Wayang. Menurut Nanag HaPe menghibur di kampus ITB sangat tertib dan merasa puas, namun kebanyakaan para penonton kurang menyenangi wayang kulit, tapi dengan pagelarananya itu paling tidak dapat memasyarakatkan wayang di kalangan kampus.Ketika ditanya oleh seorang mahasiswa ITB cerita Mahabharata terputus-putus, Nanang yang alumnus STISI Surakarta mengatakan, justru dengan cerita terpenggal-penggal itu membuat penasaran para penonton. Pagelaran Mahabharata Jazz & Wayang di kampus ITB dipakai juga sebagai ajang silaturahmi oleh para penonton yang hadir, karena memang masih dalam suasana Idul Fitri, tampak hadir Sekretaris Eksekutif, Dr. B. Kombaitan, Wakil Rektor Bidang Sumber Daya ITB, Dr. Deny Djuanda, Dr. Tresna Dermawan Kunaefi (Mantan Pembantu Rektor Bidang Komunikasi dan Kebudayaan ITB), para Dosen, para pegawai dan Mahasiswa di lingkungan ITB.