Pameran Heroisme dalam Cerita Gambar, Kolaborasi Bumilangit dan DKV FSRD ITB
Oleh M. Naufal Hafizh
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id – Dalam rangka menyambut 21 tahun berkarya, Bumilangit bekerja sama dengan Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV), Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) menggelar Pameran "Bumi Langit X ITB: Heroisme dalam Cerita Gambar", di Galeri Soemadja ITB, Rabu (19/6/2024). Karya yang dipamerkan merupakan karya asli dan yang telah diperbarui dari para maestro dan seniman cerita bergambar (cergam) bersama dengan karya seni sekuensial dari proyek Cergak 123 dari mahasiswa prodi DKV ITB.
Selain pameran, terdapat talkshow bertajuk “Bincang Kreasi: Terapan Seni dalam Kolaborasi Lintas Media” dengan narasumber Siska Widyawati (National Information Officer di United Nations), Andreas Dharmaradhana (VP Retail and Placemaking di Adhya Group), dan Wim Berlinawan (IP Brand and Entertainment Management di Bumilangit).
Wim Berlinawan mengatakan, pengangkatan karakter-karakter khas oleh Bumilangit dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas peninggalan karya dan tokoh legendaris masa lampau. Saat ini sudah ada beberapa karakter yang dialihwahanakan ke layar lebar, seperti Gundala dan Sri Asih. Salah satu hal yang terus dilakukan Bumilangit agar audiens relevan dengan pesan yang ingin disampaikan dalam karyanya adalah dengan melakukan beberapa penyesuaian dari cerita dengan kondisi saat ini.
Pesan dan narasi yang dari karakter-karakter tertentu dalam Bumilangit mengundang United Nations untuk berkolaborasi bersama dalam mengampanyekan narasi serupa kepada audiens yang lebih luas dan beragam. Siska Widyawati mengatakan, di samping kekuatan visual, narasi yang dibawakan karakter tokoh sangatlah penting. Untuk dapat membuat karakter terus dikenal masyarakat dan berkelanjutan secara bisnis, dilakukan partnership dengan brand-brand lintas media yang senada, mulai dari karakter gim hingga menjadi karakter representatif sebuah brand.
“Akan tetapi, idealisme seniman terkadang tidak sama dengan objektif yang diinginkan oleh consumer brand,” kata Wim.
Andreas Dharmaradhana menambahkan, selain narasi dan visual, salah satu cara untuk membuat sebuah karya seni dapat terus relevan dan berkembang lintas media di masyarakat adalah dengan melakukan riset mengenai aspirasi masyarakat dan market behaviour.
Reporter: Najma Shafiya (Teknologi Pascapanen, 2020)