Pesan Ketua MWA ITB: ITB Butuh Pemimpin Visioner yang Memberikan Inspirasi serta Berdampak Global

Oleh Fahrul Rozi Subakti - Mahasiswa Teknik Geodesi dan Geomatika, 2021

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id – Senat Akademik Institut Teknologi Bandung melaksanakan Sidang Terbuka dalam rangka Pemilihan Rektor ITB Periode 2025-2030 di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha, Rabu (13/11/2024). Pada sidang terbuka tersebut, 10 Bakal Calon Rektor ITB menyampaikan paparan dan dialog secara terbuka.

Dalam kesempatan ini, Ketua Majelis Wali Amanat ITB, Budi Gunadi Sadikin, S.Si., CHFC., CLU., mengajak para bakal calon rektor untuk menjadikan ITB lebih dari sekadar universitas dengan nilai baik. Namun menjadi institusi luar biasa dengan dampak global nyata. “Menjadikan ITB institusi luar biasa sangat ditentukan oleh pemimpinnya, rektor yang visioner. Seorang pemimpin yang bukan hanya menginspirasi dari dalam, namun juga diakui luas oleh masyarakat,” ujarnya.

Beliau juga menekankan bahwa sebuah world class university tidak hanya sekadar jargon, tetapi harus menunjukkan dampak nyata yang diakui oleh masyarakat dan, yang lebih penting, mendapatkan apresiasi dari mahasiswa sebagai penerus ITB. “Mahasiswa inilah yang menjadi kunci penting,” tambahnya.


Beliau pun mengingatkan akan amanah dan tanggung jawab besar yang diemban oleh Senat Akademik dalam memilih pemimpin yang akan membawa ITB menjadi institusi berkelas dunia. “Saya yakin bakal calon rektor di sini adalah orang-orang yang mampu, yang dapat membawa mahasiswa ITB menjadi insan terbaik, sekaligus membawa ITB menjadi institusi yang luar biasa,” ucapnya

Sementara itu, Ketua Senat Akademik, Prof. Edy Tri Baskoro, M.Sc., Ph.D., menyatakan kegiatan ini merupakan bagian integral dari proses pemilihan, yang diatur oleh peraturan Majelis Wali Amanat (MWA) dan Senat Akademik (SA). Dari 10 bakal calon rektor yang telah diseleksi oleh MWA, tiga calon terbaik akan dipilih dalam tahap akhir untuk menjadi Rektor ITB.

Dalam sambutannya, Prof. Edy menekankan pentingnya tanggung jawab SA dalam memilih pemimpin terbaik untuk memajukan ITB. "Amanah yang diberikan oleh Majelis Wali Amanat kepada Senat Akademik ini adalah tanggung jawab penuh yang harus kami emban dengan prinsip keadilan dan dedikasi," ucap Prof. Edy

Beliau menyatakan bahwa Senat Akademik memahami pula bahwa tugas ini bukan sekadar seleksi, melainkan upaya mewujudkan visi ITB sebagai institusi unggul dan bermartabat yang siap menjawab tantangan teknologi dan kebutuhan masyarakat.

Prof. Edy pun mengatakan bahwa para bakal calon rektor adalah akademisi dan pemikir dari berbagai bidang, yang diharapkan mampu membawa ITB lebih berdaya saing. "Semoga acara ini dapat memperluas wawasan semua pihak dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang arah kepemimpinan ITB," tambahnya.

Harapannya, sidang ini dapat menyingkap visi kepemimpinan yang akan membimbing ITB, tidak hanya dalam lingkup nasional, tetapi juga menuju pengakuan dunia.

Adapun kesepuluh bakal calon rektor ITB Periode 2025-2030 yang mengikuti sidang tersebut di antaranya:
1. Prof. Dr. Jaka Sembiring, M.Eng.
2. Dr. Agung Wicaksono, M.Sc., MBA
3. Prof. Trio Adiono, S.T, M.T, Ph.D.
4. Prof. Dr.r Poerbandono, S.T., M.M.
5. Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D.
6. Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc.
7. Prof. Dr. Tatacipta Dirgantara, M.T.
8. Ir. Sigit Puji Santosa, MSME., Sc.D., IPU
9. Donald Crestofel Lantu, S.T., MBA, Ph.D.
10. Prof. Ir. Wahyu Srigutomo, S.Si., M.Si., Ph.D.

Acara diawali dengan paparan visi dan misi dari setiap bakal calon rektor.

Bakal calon rektor pertama, Prof. Dr. Jaka Sembiring, M.Eng. menyampaikan visi dan misinya dengan fokus pada peningkatan kesejahteraan SDM ITB melalui empat transformasi strategis dan lima program strategis yang bertujuan meningkatkan reputasi dan variasi sumber pembiayaan ITB. Beliau menekankan pentingnya pendapatan tidak terikat, dan beliau menyatakan, “Kita tingkatkan bukan hanya revenue tetapi pendapatan yang tidak terikat untuk memastikan kesejahteraan seluruh warga ITB.”

Bakal calon rektor kedua, Dr. Agung Wicaksono, M.Sc.,MBA, memaparkan visi misi bertema Mission Differentiation untuk pertumbuhan dan kesejahteraan warga kampus dengan berfokus pada pengembangan potensi mahasiswa, kesejahteraan pendidik, dan mendorong penelitian yang berkontribusi pada kemajuan bangsa. Beliau menambahkan, “ITB harus siap menjadi motor penggerak bangsa dengan mendorong fakultas-fakultas sebagai ujung tombak riset dan pengajaran.”

Bakal calon rektor ketiga, Prof. Trio Adiono, S.T, M.T, Ph.D. mengusung visi Innovation Driven University with Global Humanity-Centric Competitiveness, bertujuan untuk membawa ITB ke peringkat 150 dunia pada 2030. Dalam pemaparannya, Prof. Trio menyebutkan, “Inovasi yang berdampak pada manusia dan kolaborasi riset akan menjadi pilar ITB untuk terus relevan di tingkat global.”

Bakal calon rektor keempat, Prof. Dr.r Poerbandono, S.T., M.M. mengedepankan visi dengan tema kesejahteraan sivitas akademika melalui pengurangan beban pengajaran dan peningkatan kualitas interaksi akademik. Prof. Poerbandono menegaskan, “Kesejahteraan sivitas akademika adalah dasar untuk kemajuan ITB, dan beban pengajaran harus disederhanakan agar dosen dapat fokus pada bimbingan yang berkualitas.”

Bakal calon rektor kelima, Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D. menyoroti ITB sebagai motor penggerak inovasi teknologi dan pengembangan riset unggulan untuk kemajuan nasional. Prof. Brian menggarisbawahi pentingnya aliansi antar kampus di Indonesia dan kerja sama dengan industri. Ia menyatakan, “Melalui superlab dan kerja sama dengan kampus dan industri, ITB akan menjadi pionir inovasi teknologi di Indonesia.”

Lalu bakal calon rektor keenam, Prof. Dr. Irwan Meilano, S.T., M.Sc. mengusung tema Humanistic and Impactful Transformation, menekankan pentingnya kesejahteraan, kolaborasi, serta pengembangan teknologi dan riset. Prof. Irwan menegaskan, “ITB harus menjadi kampus generasi keempat yang berdampak besar melalui riset dan kolaborasi global.”

Bakal calon rektor ketujuh, Prof. Dr. Tatacipta Dirgantara, M.T. menggagas visi ITB sebagai universitas generasi keempat yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan aspek seni dan humaniora. Prof. Tata menyatakan, “Untuk kemajuan holistik, ITB perlu mengembangkan solusi multidisiplin yang menyentuh teknologi, seni, dan humaniora.”

Bakal calon rektor kedelapan, Ir. Sigit Puji Santosa, MSME., Sc.D., IPU, memperkenalkan visi Success Through Transformation and Innovation yang menekankan transformasi layanan digital, SDM, serta pendidikan multidisiplin untuk mencapai peringkat global. Beliau menyatakan, “Inovasi dan digitalisasi adalah kunci untuk membawa ITB menuju peringkat universitas terkemuka dunia.”

Bakal calon rektor kesembilan, Donald Crestofel Lantu, S.T., MBA, Ph.D. berfokus pada kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi ITB. Beliau menjanjikan kenaikan kesejahteraan melalui peningkatan pendapatan ITB secara berkelanjutan. Beliau mengungkapkan, “Kesejahteraan dosen dan mahasiswa akan meningkat seiring pertumbuhan pendapatan ITB."

Bakal calon rektor kesepuluh, Prof. Ir. Wahyu Srigutomo, S.Si., M.Si., Ph.D. menawarkan visi ITB yang bersahabat dan inklusif serta siap bersaing di kancah internasional melalui diversifikasi sumber daya dan inovasi. Prof. Wahyu menekankan, “ITB harus menjadi lembaga yang tidak hanya diakui, tetapi juga bersahabat dan berkontribusi bagi bangsa.”

Reporter: Fahrul Rozi Subakti (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2021)

#pemilihanrektor #rektorkita #rektoritb