Prof. Husaini Ardy dan Tim Kembangkan Nanopartikel Perak Ramah Lingkungan dari Ekstrak Ubi Jalar Cilembu

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id—Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ir. Husaini Ardy, dari Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB, bersama dengan beberapa rekan peneliti lainnya telah berhasil mengembangkan metode baru untuk mensintesis nanopartikel perak (AgNPs) secara ramah lingkungan menggunakan ekstrak dari ubi jalar Cilembu (Ipomoea batatas L var. Rancing).

Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan AgNPs yang dihasilkan sebagai pengisi elektroaktif dan anti-infeksi dalam kerangka jaringan polimerik yang dicetak dalam bentuk 3D.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Jurnal Molecules, Prof. Husaini dan tim terinspirasi oleh sifat alami tubuh manusia yang mengandung arus listrik kecil di dalamnya. “Stimulasi listrik telah muncul sebagai salah satu metode stimulasi eksternal yang dapat digunakan untuk meningkatkan laju regenerasi jaringan dan mengatur spesialisasi sel,” ungkap Prof. Husaini dalam jurnalnya.

(Baca: https://doi.org/10.3390/molecules26072042)

Untuk mendukung terapi stimulasi listrik ini, tim peneliti telah mengembangkan biomaterial elektroaktif yang dirancang untuk digunakan sebagai scaffold dalam rekayasa jaringan dengan kemampuan untuk memberikan stimulasi listrik, elektrokimia, atau elektromekanik langsung ke sel, jaringan, atau organ.

Dalam penelitian ini, para peneliti menggunakan ekstrak Ubi Jalar Cilembu sebagai agen pereduksi dan penutup untuk membuat AgNPs. Ubi jalar ini dipilih karena mengandung sejumlah besar agen pereduksi seperti gula pereduksi, senyawa fenolik, vitamin C, dan beta karoten. Proses pembuatan AgNPs ini melibatkan penggunaan ekstrak Ubi Jalar Cilembu yang telah dipekatkan dengan mengurangi kadar air melalui proses pemanggangan pada suhu tertentu.

“Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi AgNO3 dan proses pemanggangan Ubi Jalar Cilembu mempengaruhi ukuran, distribusi, dan aktivitas antibakteri dari AgNPs yang dihasilkan,” tulis Prof. Husaini dalam jurnalnya.

Prof. Dr. Ir. Husaini Ardy dan timnya yakin bahwa metode green synthesis yang mereka kembangkan bersama dengan penggunaan teknologi pencetakan 3D membuka jalan baru dalam pembuatan scaffold elektroaktif berbasis AgNPs dengan sifat anti-bakteri yang ditingkatkan tanpa menggunakan agen pereduksi beracun dan pelarut organik. Meskipun demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mempelajari aktivitas antibakteri dan sifat-sifat sitotoksik scaffold PCL/AgNPs ini menggunakan model sel manusia.

Penelitian ini memiliki potensi untuk menjadi terobosan dalam pengembangan biomaterial yang dapat meningkatkan pemulihan jaringan dan mencegah infeksi pada berbagai aplikasi medis seperti rekayasa tulang, sensor biomedis, bahan prosthesis, penyembuhan luka, dan bahan dental.

Reporter: Satria Octavianus Nababan (Teknik Informatika, 2021)