Promo ‘Betina’ di ITB
Oleh Muhammad Arif
Editor Muhammad Arif
Aktris film terkenal, Lola Amaria yang mulai populer lewat film Cau Bau Kan dan Novel Tanpa Huruf R tiba-tiba muncul di ITB. Aktris cantik ini hadir dalam rangkaian promo film terbarunya, Betina. Promo film yang diadakan di kampus ITB diorganisasi oleh Liga Film Mahasiswa (LFM). Film Betina diputar perdana di Kampus ITB pada hari Jum’at, 17 November 2006 di ruang 9009. Pemutaran kedua berlangsung pada hari Sabtu, 18 November 2006.
Lola hadir di ITB untuk mendiskusikan film yang diproduseri dan disutradainya sendiri. Film yang dibintangi oleh Kinaryosih ini bercerita mengenai seorang gadis yang bernama Betina. Film ini menggambarkan gejolak hati Betina dalam mencari cinta. Cinta, yang menjadi tema umum dari film ini ditunjukkan dengan cara berbeda dari film-film dengan tema serupa. “Dalam film ini sebenarnya saya mencoba mengangkat tema cinta, sesuai ungkapan ‘love is unlogic,” ungkap Lola.
Film yang lahir dari hasil workshop film ini banyak memakai tanda-tanda dan tidak bisa dicerna dengan mudah bagi penikmat film komersial. Akan tetapi, pemutaran film dan diskusi film ini memberikan pengetahuan baru bagi apresiasi film dan seni di ITB. Tidak hanya kesenangan atau hiburan karena film arahan Lola ini bercerita lebih ‘banyak’ karena lebih banyak menonjolkan isu sosial dan budaya.
Lola hadir di ITB untuk mendiskusikan film yang diproduseri dan disutradainya sendiri. Film yang dibintangi oleh Kinaryosih ini bercerita mengenai seorang gadis yang bernama Betina. Film ini menggambarkan gejolak hati Betina dalam mencari cinta. Cinta, yang menjadi tema umum dari film ini ditunjukkan dengan cara berbeda dari film-film dengan tema serupa. “Dalam film ini sebenarnya saya mencoba mengangkat tema cinta, sesuai ungkapan ‘love is unlogic,” ungkap Lola.
Film yang lahir dari hasil workshop film ini banyak memakai tanda-tanda dan tidak bisa dicerna dengan mudah bagi penikmat film komersial. Akan tetapi, pemutaran film dan diskusi film ini memberikan pengetahuan baru bagi apresiasi film dan seni di ITB. Tidak hanya kesenangan atau hiburan karena film arahan Lola ini bercerita lebih ‘banyak’ karena lebih banyak menonjolkan isu sosial dan budaya.