Prototip Arm Robot dan Leg Robot sudah Sempurna: "Anak SD pun Bisa Memrogram Robot Ini..."
Oleh Unit Sumber Daya Informasi
Editor Unit Sumber Daya Informasi
Prototip Arm Robot dan Leg Robot sudah Sempurna
"Anak SD pun Bisa Memrogram Robot Ini..."
Tim riset Laboratorium Otomasi dan Robotika Teknik Mesin ITB telah berhasil mengembangkan dua prototip robot yang keseluruhan ide, desain, dan rangkanya dibuat manual oleh anggota tim riset ini. Istimewanya, kedua prototip ini merupakan prototip robot pertama di Indonesia yang kontrolnya dibuat sangat user friendly. "Anak SD pun bisa memrogram robot ini," tutur Ahmad Dhani (22), salah satu anggota tim riset ini yang diwawancarai di sela-sela kesibukannya terus mengetes dan menyempurnakan prototip robot ini. Bentuk kedua prototip ini adalah sebuah robot tangan-capit seperti kepting (Arm Robot) dan sebuah robot berkaki empat (Leg Robot).
Mikrokontroler yang menjadi otak sebuah robot deprogram dengan bahasa assembly yang rumit dan sulit dipelajari. Alhasil, umumnya, hanya mahasiswa yang dapat merasakan dan mempelajari bentuk intelegensi buatan ini. Keberadaan kedua prototip ini diharapkan menjadi alat peraga untuk sekolah-sekolah, terutama mulai jenjang SD sampai SMU. Para siswa dapat mempelajari prinsip-prinsip fisika melalui secara nyata, khususnya kinematika, elektronika, dan mekanika. "Robot ini bakal berguna buat semua jenjang! Tinggal sesuaikan saja levelnya," ungkap Dhani. Siswa SD mungkin hanya mempelajari dasar-dasar otomatisasi. Siswa SMP dapat mulai belajar lebih detail mengenai prinsip-prinsip elektronika dan kinematika gerak motornya. Siswa SMU dapat mempelajari yang lebih mendetail tentang mikrokontrolernya.
Pengembangan piranti lunak (software) yang mengendalikan robot ini membutuhkan waktu satu tahun. Hasilnya adalah piranti lunak berbasis grafik yang mudah dikendalikan dan dipahami oleh para pengguna computer pemula sekalipun. "Hebatnya, software ini berbahasa Indonesia!" kata Dhani. Mikrokontroler yang ditanam pada robot dihubungkan dengan kabel serial ke computer. Setelah rancangan program kontrol robot diselesaikan melalui piranti lunaknya, program pun di-upload (dimasukkan-red) ke robot. Selanjutnya, robot itupun akan bergerak sesuai dengan programnya.
Sampai sekarang kedua prototip yang hanya menggunakan empat baterai @ 1,5 volt ini baru dipertunjukkan pada siswa-siswa dari beberapa sekolah yang telah mengunjungi Departemen Teknik Mesin ITB. Namun Dhani berjanji bahwa tahun depan, kedua prototip ini akan mulai dimasyarakatkan. Satu lagi pencapaian prestasi yang membanggakan dari anak bangsa ditunjukkan oleh mahasiswa ITB.
(Antonius Krisna Murti)