Rayakan Dies Natalis ke-45, MGG ITB Selenggarakan Malam Pagelaran “Mayadenawa”

Oleh Gracia Isaura Raulina

Editor Gracia Isaura Raulina

BANDUNG, itb.ac.id - Kebudayaan Indonesia merupakan warisan yang perlu dijaga dan dilestarikan. Hal inilah yang mendasari bersatunya mahasiswa-mahasiswa ITB yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Maha Gotra Ganesha (MGG) ITB yang ingin melestarikan kebudayaan Bali sebagai salah satu bagian dari kebudayaan Indonesia yang sangat luas. Pelestarian dan pengenalan kebudayaan Bali ini salah satunya dilakukan melalui malam pagelaran yang diadakan setiap tahunnya oleh MGG ITB. Tahun ini, bersamaan dengan perayaan ulang tahun ke-45, MGG ITB menyelenggarakan malam pagelaran bertajuk "Mayadenawa" di Aula Timur ITB pada Minggu (13/11/16).

 

Adakan Perayaan Dies Natalis dan Festival Tari Bali 2016

Malam pagelaran dibuka dengan sambutan dari ketua acara, Putu Eka Satya Yudha (Rekayasa Hayati 2013), serta I Made Arya Mahendra (Teknik Lingkungan 2013) selaku ketua MGG ITB. Dari kedua sambutan tersebut dipaparkan bahwa acara malam pagelaran dilaksanakan untuk merayakan ulang tahun MGG ITB setiap tahunnya, serta untuk semakin memperkenalkan kebudayaan Bali kepada masyarakat luas. Berdiri pada 15 September 1971, MGG ITB telah berhasil menyelenggarakan pagelaran yang terus dinanti setiap tahunnya hingga mencapai kali ke-45 pada tahun 2016 ini. MGG ITB juga terus berusaha untuk menanamkan rasa cinta terhadap kebudayaan Indonesia kepada mahasiswa dan masyarakat sekitar ITB.

Selain untuk merayakan Dies Natalis dan memperkenalkan kebudayaan Bali, malam pagelaran kali ini juga diadakan sebagai acara penutupan dari Festival Tari Bali (FTB) 2016. FTB ini merupakan sebuah acara yang diadakan oleh MGG ITB setiap dua tahun sekali sebagai ajang perlombaan tari Bali dalam berbagai kategori, di antaranya adalah perseorangan (untuk anak-anak, remaja, dan dewasa), grup, serta palegongan. Sebagai acara penutup dari FTB, malam pagelaran ini juga turut menggandeng pemenang-pemenang FTB untuk menampilkan berbagai tarian Bali pada panggung pentas Mayadenawa. Tarian-tarian yang ditampilkan antara lain adalah Tari Kebyar Duduk, Tari Wiranata, dan Tari Baris.

 

Sekilas Mengenai Mayadenawa

Acara puncak dari malam pagelaran ini diisi oleh tarian dan pementasan Sedratari Mayadenawa yang ditampilkan oleh anggota MGG ITB. Pementasan ini mengisahkan mengenai Mayadenawa, seorang raja yang dikenal dengan kesaktian dan kekejamannya. Bahkan, di bawah pemerintahan Mayadenawa, rakyat dilarang untuk menyembah Tuhan dan melakukan ritual keagamaan. Pertolongan pun diberikan oleh Dewa Indra hingga akhirnya Mayadenawa berhasil dikalahkan. Hari kekalahannya ini diperingati sebagai Hari Raya Galungan seperti yang dikenal sekarang ini.

Persiapan dari malam pagelaran Mayadenawa telah dilakukan sejak enam bulan yang lalu. Bersamaan dengan FTB, panitia terus berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi terlaksananya acara-acara tersebut tahun ini. Untuk dapat menyelenggarakan acara ini, MGG ITB turut dibantu oleh berbagai pihak, salah satunya adalah Lembaga Kemahasiswaan ITB.