REACTOR Fisika ITB: Kenalkan Karier Profesional Data Analyst di Era Teknologi dan Big Data

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id — Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menggelar seminar keprofesian “REACTOR” bagi mahasiswa sarjana pada Sabtu (24/2/2024). Agenda tersebut digelar secara daring dengan topik “Mengenal Dunia Kerja Bidang Data Analyst”. Dalam kesempatan tersebut turut hadir alumnus Fisika ITB yaitu Arrum Nur Choliza, yang saat ini berkarir sebagai data analyst di perusahaan NoLimit Indonesia.

Berkembangnya dunia teknologi saat ini turut mempengaruhi lanskap lapangan pekerjaan secara keseluruhan. Pergeseran tren yang menekankan pentingnya pemanfaatan big data dalam pengambilan keputusan membuat pekerjaan yang terkait dengan bidang ini semakin diminati, salah satunya adalah data analyst.

Menurut Arrum, data analyst adalah orang yang meneliti dan menganalisis data untuk ditransformasi menjadi informasi dengan bantuan alat analisis data. Berbagai jenis analisis data yang harus dipahami oleh seorang data analyst antara lain descriptive analytics, diagnostic analytics, predictive analytics, dan planning maker.

“Sebagai data analyst kita perlu membuat data menjadi ada fungsinya bagi perusahaan, memberi insight sekaligus saran yang harus dilakukan berdasarkan hasil analisis data tersebut,” ujarnya.

Beliau juga menjelaskan bahwa tanggung jawab pekerjaan seorang data analyst cukup luas, meliputi pengorganisasian data, pengolahan, interpretasi, dan penyusunan rekomendasi. Di samping itu, data analyst juga bertanggung jawab memelihara database dan membuat laporan hasil pekerjaannya. Arrum juga menuturkan bahwa data analyst merupakan orang terpenting di balik layar. Tanpa data analyst, bagian-bagian lain dalam perusahaan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan optimal.

Untuk menjadi seorang data analyst, keterampilan dasar yang dibutuhkan antara lain Matematika dan Statistika, penguasaan pada aplikasi pengolah data, kemampuan riset, analisis, dan visualisasi data, serta keterampilan memecahkan masalah dan komunikasi.

Selain itu, seorang data analyst sangat dianjurkan untuk memahami dasar script website seperti XML dan Javascript, alat analisis digital marketing, machine learning, dan artificial intelligence. Meskipun tidak wajib, namun keterampilan ini akan sangat berguna dalam mempermudah pekerjaan analisis data.

“Misal dengan data penjualan, seorang data analyst harus bisa memberikan alasan di balik tren peningkatan/penurunan penjualan sebagai insight bagi tim marketing. Ibaratnya, core dari suatu perusahaan itu data analyst. Karena tanpa data analyst perusahaan tidak akan tahu tren mereka bagaimana,” ujarnya.

Arrum juga membagikan kiat sukses bagi para mahasiswa jika tertarik untuk berkarier sebagai data analyst. Pertama, mengikuti kelas kuliah pilihan yang menawarkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh seorang data analyst. Kedua, mahasiswa maupun fresh graduate dapat mengikuti bootcamp maupun workshop terkait pengolahan dan analisis data. Kesempatan magang juga terbuka sebesar-besarnya bagi mereka yang ingin menjajal karier data analyst di dunia profesional. Berbagai langkah tersebut, menurut Arrum, dapat menjadi awal yang sangat baik dalam merintis karier sebagai data analyst.

Beliau mengatakan, sebagai fresh graduate tidak perlu berkecil hati pada besaran gaji yang diterima di awal karena sering dianggap belum berpengalaman. Sebaliknya, Arrum berpesan untuk terus mengasah keterampilan dan belajar sebanyak-banyaknya dari pekerjaan sebagai data analyst, menyiapkan jenjang karier yang matang, dan menggunakan setiap kesempatan sebagai batu loncatan.

Reporter: Hanifa Juliana (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2020)


scan for download