Sidang Terbuka Doktor dalam bidang Teknik Lingkungan
Oleh Muhammad Arif
Editor Muhammad Arif
Sekolah Pascasarjana ITB menggelar kembali Sidang Terbuka Program Doktor pada hari Rabu, 4 Oktober 2006 di Gedung Annex lantai 3, pukul 13.00-15.00 WIB. Sidang kali ini menghadirkan disertasi Pujawati Suryatmana (35301013) yang berjudul ”Biodegradasi Hidrokarbon Minyak Bumi dengan Penambahan Azotobacter chroococcum AC04 sebagai Bakteri Penghasil Biosurfaktan.” Dosen promotor ialah Prof. Dr.Ir. Wisnuprapto, Dipl.SE dan ko-promotornya ialah Dr.Ir.Edwan Kardena serta Dr. Eny Ratnaningsih, M.Sc.
Disertasi ini mengangkat permasalahan limbah minyak bumi yang toksisitasnya tinggi dan lambat terdegradasi secara alami. Senyawa hidrokarbon minyak bumi memiliki karakteristik toksik, karsinogenik, mutagenik dan berpotensi untuk terakumulasi dalam rantai makanan sehingga dapat menyebabkan keracunan saraf ’neurotoxicity’. Teknik-teknik penangan limbah ini sangat banyak, akan tetapi dapat menimbulkan beban cemaran baru. Salah satu cara yang dianggap paling efektif dan ramah lingkungan adalah teknik bioproses. Bioproses merupakan teknik penyisihan limbah berbahaya dengan memanfaatkan dan mengeksploitasi kemampuan mikroorganisme sebagai agen utama dalam proses penyisihan.
Untuk itulah dilakukan penelitian dengan tujuan mengembangkan strategi baru dalam proses degradasi hidrokarbon melalui aplikasi dua kelompok bakteri dengan fungsi yang berbeda dan kajian fenomena dan mekanisme interaksi keduanya serta rekonstruksi jalur degradasinya. ”Mekanisme interaksi dua kelompok bakteri dapat mempercepat proses sehingga dapat meningkatkan efektifitas biodegradasi,” jelas Pujawati. Dua kelompok bakteri yang digunakan dalam penelitian yaitu satu, kelompok Petrofilik dan Petrosfir yang merupakan kelompok bakteri pendegradasi hidrokarbon seperti ’Enterobacter sp’ (Rhizopetrofilik) dan ’Bacillus cereus’ (Petrosfir). Kelompok bakteri kedua ialah kelompok penghasil biosurfaktan, yaitu ’Azotobacter chrooccum’ AC04.
Mekanisme interaksi dua kelompok bakteri di atas ternyata berhasil meningkatkan efisiensi biodegradasi sebesar 54,98 %. Dalam mekanisme interaksi tersebut terdapat suatu rangkaian metabolik yang sinergi antara dua komunitas dalam sistem. Ko-kultur AC04 mengekskresikan biosurfaktan untuk membantu degradasi yang dilakukan Petrofilik. Hasil degradasi bakteri Petrofilik berupa energi dan senyawa antara, senyawa yang digunakan ko-kultur AC04 untuk tumbuh.
Kehadiran kelompok bakteri penghasil biosurfaktan terbukti dapat membantu kerja bakteri pendegradasi hidrokarbon dan dapat meningkatkan efektifitas bioproses limbah minyak bumi. Hasil penelitian yang terangkum dalam disertasi ini membawa Pujawari Suryatmana pada gelar Doktor dalam bidang ilmu Teknik Lingkungan. Alumni Biologi ITB tahun 1986 dan dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran ini terlihat bahagia menerima gelar doktor dari Sekolah Pascasarjana ITB.
Disertasi ini mengangkat permasalahan limbah minyak bumi yang toksisitasnya tinggi dan lambat terdegradasi secara alami. Senyawa hidrokarbon minyak bumi memiliki karakteristik toksik, karsinogenik, mutagenik dan berpotensi untuk terakumulasi dalam rantai makanan sehingga dapat menyebabkan keracunan saraf ’neurotoxicity’. Teknik-teknik penangan limbah ini sangat banyak, akan tetapi dapat menimbulkan beban cemaran baru. Salah satu cara yang dianggap paling efektif dan ramah lingkungan adalah teknik bioproses. Bioproses merupakan teknik penyisihan limbah berbahaya dengan memanfaatkan dan mengeksploitasi kemampuan mikroorganisme sebagai agen utama dalam proses penyisihan.
Untuk itulah dilakukan penelitian dengan tujuan mengembangkan strategi baru dalam proses degradasi hidrokarbon melalui aplikasi dua kelompok bakteri dengan fungsi yang berbeda dan kajian fenomena dan mekanisme interaksi keduanya serta rekonstruksi jalur degradasinya. ”Mekanisme interaksi dua kelompok bakteri dapat mempercepat proses sehingga dapat meningkatkan efektifitas biodegradasi,” jelas Pujawati. Dua kelompok bakteri yang digunakan dalam penelitian yaitu satu, kelompok Petrofilik dan Petrosfir yang merupakan kelompok bakteri pendegradasi hidrokarbon seperti ’Enterobacter sp’ (Rhizopetrofilik) dan ’Bacillus cereus’ (Petrosfir). Kelompok bakteri kedua ialah kelompok penghasil biosurfaktan, yaitu ’Azotobacter chrooccum’ AC04.
Mekanisme interaksi dua kelompok bakteri di atas ternyata berhasil meningkatkan efisiensi biodegradasi sebesar 54,98 %. Dalam mekanisme interaksi tersebut terdapat suatu rangkaian metabolik yang sinergi antara dua komunitas dalam sistem. Ko-kultur AC04 mengekskresikan biosurfaktan untuk membantu degradasi yang dilakukan Petrofilik. Hasil degradasi bakteri Petrofilik berupa energi dan senyawa antara, senyawa yang digunakan ko-kultur AC04 untuk tumbuh.
Kehadiran kelompok bakteri penghasil biosurfaktan terbukti dapat membantu kerja bakteri pendegradasi hidrokarbon dan dapat meningkatkan efektifitas bioproses limbah minyak bumi. Hasil penelitian yang terangkum dalam disertasi ini membawa Pujawari Suryatmana pada gelar Doktor dalam bidang ilmu Teknik Lingkungan. Alumni Biologi ITB tahun 1986 dan dosen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran ini terlihat bahagia menerima gelar doktor dari Sekolah Pascasarjana ITB.