SIMPOSIUM INTERNASIONAL UNIVERSITAS KYOTO KE-10 DI ITB
Oleh Yayat Ruhiyat
Editor Yayat Ruhiyat
Kamis, 26 Juli 2007 bertempat di Aula Barat ITB, Rektor ITB bersama-sama dengan Rektor Kyoto University, Prof. Kazuo Oike membuka “The 10th Kyoto University International Symposium”.
Simposium akan berlangsung selama 3 hari dari tanggal 26 – 28 Juli 2007. Kegiatan ini merupakan salah satu perwujudan dari kerjasama ITB dengan Kyoto University dalam bidang Pendidikan dan penelitian. Indonesia dipilih sebagai tempat penyelenggaraan simposium karena Indonesia merupakan laboratorium alam paling ideal bagi upaya pengembangan ilmu-ilmu kebumian, terutama yang terkait dengan penelitian tentang bencana alam.
Simposium ini akan membahas topik tentang status terkini perkembangan ilmu kebumian di dunia, terutama tentang peran ilmu kebumian bagi keberlanjutan kehidupan manusia. Isu-isu yang akan dibahas, diantaranya tentang pemanasan global, penaikan muka air laut, prediksi cuaca, perubahan iklim, banjir, kekeringan, gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, longsor dan masalah lingkungan alam lainnya yang akan disampaikan oleh ilmuwan kelas dunia, antara lain Prof. Hiroo Kanamori (pakar gempa bumi dari Amerika Serikat), Prof. Kenji Satake (pakar tsunami dari Jepang), Prof. George Philander (pakar pemanasan global dari Amerika Serikat), Prof. Tim Palmer (pakar iklim dan cuaca dari Inggris). Dan tak ketinggalan 2 ilmuwan ITB yaitu Dr. Sri Widiyantoro (pakar geofisika) dan Dr. Tri Wahyu Hadi (pakar meteorologi).
Dalam simposium ini juga akan dibahas secara khusus tentang fenomena lumpur Sidoarjo, banjir di Jakarta, serta analisis potensi terjadinya gempa-gempa besar dan tsunami di Indonesia. (ndj)