SITH-ITB Resmikan Mini Market Lokal "Sukawangi Mart”

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

*Dekan SITH-ITB Prof. Dr. I Nyoman P. Aryantha meresmikan Sukawangi Mart (Foto: SITH-ITB)

BANDUNG, itb.ac.id – Dekan Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. I Nyoman P. Aryantha meresmikan mini market lokal Sukawangi Mart (SMART) di Desa Sukawangi, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, Senin, (25/2/2019). Peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan pembubuhan tanda tangan yang dilakukan langsung oleh Prof. Nyoman.


Sukawangi Mart sengaja dibangun sebagai platform sentra penjualan produk keluaran program pengabdian masyarakat SITH-ITB dan panganan lokal desa setempat. Peresmian ini juga dibarengi dengan penyerahan lima buah tong sampah black soldier fly hasil desain dosen SITH-ITB, Dr. Ramadhani E. Putra dan 30 koloni stingless bee (lebah tanpa sengat) kepada kelompok tani karya Mandiri Prima dan kelompok wanita tani Medal Asri.  

Menurut Prof. Dr. I Nyoman P. Aryantha, tujuan dari pembangunan Sukawangi Mart adalah untuk menampung, memasarkan, sekaligus mendistribusikan produk teknologi tepat guna hasil pengabdian SITH ITB.  "Tujuannya menampung, (sekaligus) mendistribusikan untuk masyarakat sekitar dan diharapkan (dapat) berkembang. Tidak hanya di desa itu. Tapi juga untuk desa desa sekitar," katanya saat diwawancara Humas ITB, Rabu (26/2/2019). 

*Foto bersama perwakilan pemerintahan Kabupaten Sumedang, pihak kecamatan, desa dan masyarakat sekitar usai peresmian.

Produk yang dihasilkan oleh kelompok tani hasil binaan SITH ini cukup beragam, mulai dari produk olahan singkong modified cassava flour (mocaf) menjadi berbagai olahan pangan seperti keripik daun teh, cistik, keripik daun singkong, simping mocaf, tepung mocaf, dan gula singkong. Bahkan produk minuman seperti teh kasreng, kopi baheula (liberika dan arabika) juga dipasarkan di Sukawangi Mart. 

Sejak tahun 2015, tim pengabdian kepada masyarakat dari SITH ITB yang diketuai oleh Dr. Mia Rosmiati telah melaksanakan pengabdian masyarakat di desa ini. Bersama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITB, Mia Rosmiati dan kawan-kawan melakukan pendampingan Kelompok Tani dan Wanita Tani di Desa Sukawangi. Salah satu teknologi tepat guna yang diajarkan dan diterapkan kepada kelompok binaan tersebut ialah modifikasi singkong menjadi komposit terigu melalui pelatihan modified cassava flour atau disingkat mocaf. 

Pendampingan dilakukan dengan jangka waktu yang tidak sebentar. Pasalnya, pengabdian yang telah dilaksanakan sejak 2015 ini mendapat tambahan dana pada tahun 2017 oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemenristekdikti. Lalu pada tahun 2018 lalu, SITH bekerja sama dengan Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) dan mendapatkan suntikan dana dari Kedutaan Besar Swiss di Indonesia. Dana tersebut digunakan untuk pengembangan produk keluaran lainnya, seperti dikenalkannya enam kultivar singkong, pembuatan gula singkong, instalasi alat pengolahan kopi, serta pembangunan SMART: Sukawangi Mart.

*Penyerahan bantuan

Dalam pengelolaan dan manajemennya, SITH-ITB memberdayakan masyarakat lokal untuk terjun langsung mengurusi Sukawangi Mart. "Penduduk lokal diajarkan secara kelembagaan tentang manajemen dan produksinya, (juga) cara membesarkannya," papar Prof. Nyoman saat ditanya tentang keberlanjutan Sukawangi Mart setelah peresmian. 

Dalam peresmian tersebut, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang yang diwakili Kabid Perkebunan Kabupaten Sumedang menyampaikan, terbentuknya SMART telah mendukung visi Sumedang, yaitu terwujudnya masyarakat yang sejahtera, agamis, maju, professional, dan kreatif tahun 2023. Ia juga berharap bahwa SMART dapat menjadi media untuk perbaikan taraf hidup buruh tani dan petani di Kabupaten Sumedang melalui pelatihan digital marketing. Supaya, produk mereka bisa langsung didistribusikan kepada pembeli, memotong siklus panjang rantai distribusi.

Reporter: Moch. Akbar Selamat (Manajemen 2020)