'The Power of Dreams', Robot Cerdas Pemadam Api
Oleh Christanto
Editor Christanto
BANDUNG, itb.ac.id - Kreativitas dan inovasi dari tiga mahasiswa Teknik Elektro ITB, yaitu Ardya Dipta Nandaviri, Syawaludin Rachmatullah, dan Adhi Ichwan Kurniawan, nampaknya berbuah manis. Robot cerdas pemadam api yang diberi nama "The Power of Dreams" berhasil mengukir prestasi ITB hingga ke kontes robot internasional di Trinity College, Amerika Serikat pada 11 April 2010 lalu.
Robot yang menghabiskan waktu pengerjaan selama 6 bulan itu, merupakan robot bertipe kaki enam (hexapod) berbentuk seperti laba-laba, yang digerakkan oleh servo-servo. Dilengkapi dengan sensor kompas ultrasonik dan navigasi, robot TPD mampu mendeteksi lokasi adanya api, kemudian bergerak secara acak dan memiliki arah dan jalur yang paling efisien menuju ke lokasi api tersebut.
Setibanya di lokasi yang dituju, robot TPD akan memadamkan api dengan kipas yang terbenam pada robot tersebut. "Uniknya, kita pakai kipas yang diperoleh secara gratis dari bonus pembelian baterai," canda Dipta, salah satu anggota tim peserta kontes. Setelah menjalankan misinya itu, robot tersebut akan bergerak kembali ke lokasi asalnya (home) dan melakukan atraksi menari.
Robot cerdas hasil kreasi tiga mahasiswa inspiratif ini membawa berbagai sejarah penting dalam mengukir prestasi. Pasalnya, TPD berhasil menjuarai Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) pada tahun 2009 dan mendapatkan penghargaan "Best Algorythm Award". Prestasi nasional inilah yang kemudian mengantarkan robot TPD untuk diperlombakan di tingkat internasional.
Setelah diajukan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), robot ini kemudian diperlombakan kembali dalam kontes robot internasional di Amerika, "The Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest". Pada kontes tersebut, robot diletakkan ruangan labirin dan diuji kehebatannya dalam kecepatan dan keakuratan memadamkan api.
"Dari KRCI ke kontes internasional, kita berhasil menyempurnakan gerak sinkron pada servo," tambah Dipta. Dengan berbagai penyempurnaan, khususnya pada bagian mekanik, robot cerdas TPD berhasil meraih peringkat keempat dalam kontes internasional tersebut. Kontes tersebut juga diikuti dua tim lain dari Indonesia, yaitu Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Bandung dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk kategori robot beroda.
Prestasi-prestasi yang diukir Dipta, Syawal, dan Ichwan, menunjukkan betapa penting kreativitas dan jiwa berkarya mutlak diperlukan. Dengan prestasi yang saat ini telah dicapai, tim "The Power of Dreams" terus berusaha untuk menyempurnakan robot yang saat ini telah mereka ciptakan. "Nantinya robot ini akan terus dikembangkan untuk diperlombakan lagi nantinya," ungkap Dipta.
Setibanya di lokasi yang dituju, robot TPD akan memadamkan api dengan kipas yang terbenam pada robot tersebut. "Uniknya, kita pakai kipas yang diperoleh secara gratis dari bonus pembelian baterai," canda Dipta, salah satu anggota tim peserta kontes. Setelah menjalankan misinya itu, robot tersebut akan bergerak kembali ke lokasi asalnya (home) dan melakukan atraksi menari.
Robot cerdas hasil kreasi tiga mahasiswa inspiratif ini membawa berbagai sejarah penting dalam mengukir prestasi. Pasalnya, TPD berhasil menjuarai Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) pada tahun 2009 dan mendapatkan penghargaan "Best Algorythm Award". Prestasi nasional inilah yang kemudian mengantarkan robot TPD untuk diperlombakan di tingkat internasional.
Setelah diajukan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), robot ini kemudian diperlombakan kembali dalam kontes robot internasional di Amerika, "The Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest". Pada kontes tersebut, robot diletakkan ruangan labirin dan diuji kehebatannya dalam kecepatan dan keakuratan memadamkan api.
"Dari KRCI ke kontes internasional, kita berhasil menyempurnakan gerak sinkron pada servo," tambah Dipta. Dengan berbagai penyempurnaan, khususnya pada bagian mekanik, robot cerdas TPD berhasil meraih peringkat keempat dalam kontes internasional tersebut. Kontes tersebut juga diikuti dua tim lain dari Indonesia, yaitu Universitas Komputer Indonesia (Unikom), Bandung dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa) untuk kategori robot beroda.
Prestasi-prestasi yang diukir Dipta, Syawal, dan Ichwan, menunjukkan betapa penting kreativitas dan jiwa berkarya mutlak diperlukan. Dengan prestasi yang saat ini telah dicapai, tim "The Power of Dreams" terus berusaha untuk menyempurnakan robot yang saat ini telah mereka ciptakan. "Nantinya robot ini akan terus dikembangkan untuk diperlombakan lagi nantinya," ungkap Dipta.