Tim ITB Sabet Titel Juara di RAISE 2016

Oleh Irfaan Taufiiqul Rayadi

Editor Irfaan Taufiiqul Rayadi

BANDUNG, itb.ac.id - Mahasiswa ITB kali ini kembali raih prestasi di kancah nasional. Prestasi ini diukir oleh Rahadian Muslim (Teknik Pertambangan 2013) dan Muhammad Arief Purnomo (Teknik Metalurgi 2013) yang berhasil menjadi juara 1 National Debating Championship di ajang RAISE 2016 pada hari Minggu-Senin (02-03/10/16).

Lomba yang digelar di Universitas Pembangunan Nasional (UPN) V, Yogyakarta ini merupakan lomba bertemakan keilmuan Teknik Perminyakan dengan tajuk "The Action of Indonesian Youth to Achieve National Oil and Gas Sovereignity". Digelar secara baik oleh Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia-Seksi Mahasiswa UPN (IATMI-SM UPN), gelaran RAISE 2016 ini pun terdiri dari beberapa rangkaian acara lain, diantaranya Paper Competition, Smart Competition, Oil Rig Floating Structure Competition, serta Plenary Discussion. Selain itu, acara ini pun diawali oleh Inspiring Talk dan ajang IATMI Social and Green Environmental Movement yang sudah digelar beberapa hari sebelum lomba debat ini dilaksanakan.


Pada bidang lomba debat nasional ini, Rahadian dan Arief merupakan salah satu peserta dari belasan tim yang berasal dari berbagai universitas di seluruh Indonesia. Dengan kerja keras dan kesungguhan hati, mereka berhasil menyabet juara dan keluar sebagai pemenang.


Ditemui setelah berakhirnya acara, Rahadian, salah satu anggota dari tim ITB yang berhasil menjadi juara, mengaku senang setelah menjuarai kompetisi ini. "Melalui lomba debat migas ini saya mengasah soft skill berupa kemampuan berpikir kritis, mengemukakan pendapat, mendengarkan pendapat orang lain, dan juga mengritisinya. Selain itu, mosi-mosi perdebatan juga menuntut saya untuk memahami ranah teknis industri MIGAS di Indonesia." Ujar Rahadian. "Selain itu, sebagai mahasiswa teknik, saya berharap agar kita bisa mengasah kemampuan berkomunikasi dan mengutarakan pendapat dengan baik melalui ajang kompetisi seperti debat ataupun Model United Nation (MUN)," tutup Rahadian mengakhiri sesi wawancara.