Tim Mahasiswa ITB Juara 1 International Scientific Paper Online Competition Katulistiwa 16
Oleh Ahmad Faujan - Mahasiswa Oseanografi, 2021
Editor M. Naufal Hafizh
BANDUNG, itb.ac.id - Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Mereka berhasil meraih predikat The 1st Winner dan Best Presentation dalam kompetisi "International Scientific Paper Online Competition Katulistiwa 16" yang diselenggarakan oleh LSME FEB Universitas Brawijaya.
Tim bernama My-croalgae ini terdiri atas Rizkya Dwiananda Putri, Muhammad Reza Fahriyansyah, dan Sekar Septiani. Kompetisi ini mengusung tema “The Active Role of Young Generation to Improve Green Economy in the Era of Society 5.0”, yang menantang para peserta mengaitkan penelitian ilmiah mereka dengan konsep ekonomi hijau dan keberlanjutan (sustainability).
Proses kompetisi dimulai dengan pengumpulan abstrak, diikuti oleh penulisan full paper, hingga presentasi oleh lima finalis terpilih. Di babak final, mereka bertemu dengan peserta dari berbagai perguruan tinggi lainnya.
Motivasi utama mereka mengikuti kompetisi adalah keinginan mencoba lomba penelitian. "Meskipun ini lomba penelitian sains, kami juga harus mengaitkan penelitian kami dengan konsep ekonomi hijau dan keberlanjutan (sustainability), yang mana di luar fokus studi kami berupa sains alam," ujar Rizkya Dwiananda Putri.
Tim mengangkat topik mengenai pemanfaatan nanopartikel untuk peningkatan produktivitas kultivasi mikroalga. Rizkya menjelaskan bahwa topik ini dipilih karena potensi mikroalga yang sangat besar di Indonesia, khususnya untuk aplikasi bahan bakar nabati (BBN).
"Masalahnya adalah pertumbuhan mikroalga masih belum efisien. Kami mencoba mengusulkan solusi penggunaan nanopartikel untuk peningkatan produktivitas kultivasi mikroalga. Harapannya adalah studi ini dapat memberikan manfaat untuk pengembangan mikroalga sebagai kandidat BBN di Indonesia," tuturnya.
Bagi mereka, kompetisi ini memberikan banyak pelajaran berharga. Muhammad Reza Fahriyansyah mengungkapkan lomba ini menyadarkan dirinya tentang optimalisasi potensi besar sumber daya di Indonesia. "Lomba ini memotivasi saya untuk mencoba memanfaatkan apa yang telah saya pelajari," ujarnya.
Sekar Septiani menambahkan, "Melalui perlombaan ini, saya menyadari bahwa pemuda-pemuda Indonesia memiliki beragam ide yang dapat meningkatkan penyelesaian dari berbagai permasalahan yang ada, khususnya dalam tema ekonomi hijau. Dengan bekerja sama dan bergotong royong, kita dapat menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi Indonesia langkah demi langkah."
Sementara itu, Rizkya berbagi pandangannya tentang pentingnya keyakinan dan kepercayaan diri dalam pelaksanaan lomba berbasis tim. "Penyusunan paper sains memerlukan proses panjang hingga tercipta harmoni. Lomba ini sangat memberikan pelajaran berharga terkait hal tersebut," katanya.
Tim My-croalgae mengucapkan terima kasih kepada Ketua Prodi Fisika dan Kimia ITB yang telah membantu mereka dalam pelaksanaan lomba ini. Mereka menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing masing-masing yang telah menginspirasi mereka untuk mengikuti dan menulis terkait lomba ini.
Prestasi yang diraih tim My-croalgae ITB di Katulistiwa 16 ini tidak hanya mengharumkan nama almamater, tetapi juga menunjukkan bahwa generasi muda Indonesia memiliki potensi besar dalam mengatasi tantangan global melalui inovasi dan kolaborasi.
Reporter: Ahmad Faujan (Oseanografi, 2021)