Tingkatkan Kemampuan Berbahasa, Tendik ITB Ikuti Pelatihan Penerapan PUEBI Bersama Ivan Lanin

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id – UPT Pengembangan Sumber Daya Manusia ITB bekerja sama dengan Biro Administrasi Umum dan Informasi mengadakan “Pelatihan Penerapan PUEBI dalam Administrasi dan situs itb.ac.id” pada Selasa (25/05/2021).

Pelatihan ini diisi oleh Ivan Lanin, Direktur Utama Narabahasa dan Kapitulis. Materi pelatihan yang diberikan secara garis besar terdiri atas empat pokok bahasan: keterampilan bahasa, penulisan huruf dan kata, penulisan tanda baca, dan penulisan khusus.

Acara dibuka terlebih dahulu oleh Dr. Ir. Gusti Ayu Putri Saptawati S., M.Comm., selaku Wakil Rektor Bidang Sumber Daya ITB. Ia mengatakan terdapat kesenjangan antara generasi milenial dengan generasi di atasnya dalam pemilihan kata di lingkungan formal. Ini menjadi masalah yang penting karena menurutnya, ketidaktepatan dalam pemilihan kata bisa membuat beberapa pihak merasa kurang nyaman.

Ivan Lanin menyetujui hal tersebut. Menurut alumni ITB itu, ada dua hal yang menjadi penyebabnya, yaitu pengaruh budaya luar dan kemampuan untuk memahami konteks bicara yang semakin menurun. Untuk itu, perlu adanya pemahaman dasar mengenai bahasa itu sendiri.

“Bahasa itu digunakan sebagai alat ekspresi. Sebagai orang Indonesia, kadang-kadang kita memiliki kegagapan ketika menyampaikan perasaan kita. Yang kedua, bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi. Kriteria utama yang diperlukan adalah efektif, apa yang ditangkap oleh penerima pesan sama dengan apa yang kita sampaikan. Terakhir, bahasa berfungsi sebagai alat sosial, dalam hal ini, bahasa berfungsi sebagai alat adaptasi, integrasi, dan kendali,” ujarnya.

Ivan mengatakan, untuk mewujudkan ketiga fungsi bahasa tersebut, ada empat keterampilan bahasa yang sebenarnya sudah kita pelajari sejak kecil, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan ini bisa ditingkatkan dengan latihan secara teratur. Di luar keempat keterampilan itu, ada juga keterampilan nonverbal yang lekat dengan keterampilan lisan. Keterampilan nonverbal di antaranya tampilan, ekspresi, gestur, suara, sentuhan, dan ruang.

Ivan menambahkan, penerapan bahasa yang baik dan benar bergantung konteks dan kaidah. Konteks bahasa yang baik bergantung dari situasi, sarana, mitra, tempat, dan laras. Kaidah bahasa yang benar bergantung pada tata bahasa (TBBBI), ejaan (PUEBI), peristilahan (PUPI), dan kata baku (KBBI).

Memasuki topik penulisan huruf dan kata, Ivan mengingatkan bahwa ejaan bergantung pada bahasa. Patokan yang digunakan adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Selanjutnya, materi yang dibahas adalah penulisan tanda baca. Ada 15 tanda baca yang sudah masuk PUEBI. Tanda baca tersebut dapat dikelompokkan menjadi lima berdasarkan pola penulisannya, yaitu penutup, penjeda, pengapit, pembatas, dan penyingkat.

Materi terakhir yang dibahas adalah penulisan khusus. Penulisan khusus yang dimaksud adalah rangkuman dari beberapa kaidah yang terletak pada beberapa bagian. Pada kesempatan ini, yang dibahas adalah penulisan judul, keterangan, petikan, dan daftar.

Menutup pelatihan, Ivan Lanin memberi pesan agar kita menguasai tiga bahasa. “Bahasa Indonesia perlu untuk diutamakan karena merupakan bahasa nasional dan bahasa resmi. Di sisi lain, kita juga perlu untuk melestarikan bahasa daerah. Bahasa biasanya membawa budaya. Lenyapnya bahasa daerah akan berdampak pada keberadaan budaya daerah tersebut. Terakhir, jangan lupa untuk menguasai bahasa asing. Bahasa asing dapat menjadi media untuk mempelajari budaya lain dan memperoleh ilmu,” jelas Wikipediawan itu.

Reporter: Nirmala Hajaria (Arsitektur, 2019)