BANDUNG (11/11/2020)—Institut Teknologi Bandung kembali mendapatkan Anugerah Perguruan Tinggi Inovatif Terbaik di Indonesia Tahun 2020 dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN). Selain itu ITB juga meraih Peringkat ke-1 Pusat Unggulan Ipteks-PT (PUI-PT) untuk Pusat Sains dan Teknologi Kegempaan.
Anugerah Perguruan Tinggi Inovatif diberikan Menristek/Kepala BRIN Prof. Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro kepada Rektor ITB yang diwakili oleh Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK-ITB), Dr. Ir. Sigit P. Santosa, MSME, IPU. Sementara anugerah Pusat Unggulan Ipteks-PT (PUI-PT) diterima oleh Prof. Ir. Iswandi Imran MA.Sc., Ph.D., selaku Kepala Pusat Sains dan Teknologi Kegempaan ITB, di Gedung BJ Habibie, Jakarta, Selasa, 10 November 2020.
Penghargaan lainnya yang diterima ITB adalah Habibie Prize yang diberikan Kemenristek/BRIN kepada Prof. Dr. Euis Holisotan Hakim MS., Guru Besar Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) di Bidang Ilmu Dasar dan Prof. Dr. Yasraf Amir P. MA., Guru Besar Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) di Bidang Ilmu Kebudayaan.
Kegiatan pemberian anugerah inovasi ini dalam rangka Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25 dengan tema “Inovasi Sebagai Solusi”, yang telah dimulai sejak tanggal 10 Agustus 2020. Penyerahan Anugerah Inovasi Indonesia ini dihadiri oleh Presiden (daring), Wakil Presiden, Ketua DPR, dan beberapa Menteri Kabinet Indonesia Maju.
Atas anugerah tersebut, Rektor ITB Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pemberian anugerah Perguruan Tinggi Inovatif Tahun 2020 kepada ITB. Pemberian anugerah tersebut bagi ITB merupakan amanah, agar ITB melalui para penelitinya semakin meningkatkan kontribusi dalam membangun SDM bangsa, dan mendorong capaian-capaian inovasi bangsa Indonesia.
Rektor mengatakan, dalam lima tahun ke depan, ITB akan berfokus pada bidang-bidang strategis seperti: Big Data dan AI sebagai kunci untuk mendukung ekonomi digital; iptek kesehatan; iptek energi dan pangan; iptek nano dan bio; dan iptek kebencanaan.
“Harapan kami ke depan adalah kami bisa membangun kebersamaan yang lebih kuat lagi dengan Pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, untuk semakin menghadirkan teknologi ITB ke tengah-tengah kehidupan masyarakat dan bangsa Indonesia. Kami percaya bahwa dukungan Pemerintah terhadap program-program ITB, sangatlah penting dalam membantu kami untuk meningkatkan sumbangsih yang semakin nyata dan optimal,” ujarnya.
ITB sendiri secara berturut-turut dalam 2 tahun terakhir (2019 dan 2020) berhasil menyandang sebagai Perguruan Tinggi Peringkat ke-1 dalam membangun dan melaksanakan ekosistem inovasi di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia. Dalam anugerah inovasi ini, perguruan tinggi dinilai dari beberapa aspek ekosistem inovasi, yang meliputi kinerja riset inovasi, kekuatan manajemen inovasi, kerja sama industri, pengembangan entrepreneur, dan kolaborasi riset inovasi.
Ketua LPIK-ITB, Dr. Ir. Sigit P. Santosa, MSME, IPU, menambahkan, anugerah Perguruan Tinggi Inovatif 2020 tersebut merupakan penghargaan dari pemerintah atas kerja keras perguruan tinggi di Indonesia dalam membangun budaya inovasi. Untuk itu, ITB memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah, khususnya Kementerian Ristek/BRIN.
Dr. Sigit menambahkan, anugerah tersebut juga menandakan bahwa kerja keras membangun ekosistem inovasi di ITB sejak 2015 telah membuahkan kinerja yang sangat produktif dan membanggakan melalui pembangunan empat klaster priorias inovasi, yaitu dalam bidang 1) transportasi dan infrastrutktur, 2) energi dan lingkungan, 3) teknologi pangan dan kesehatan, dan 4) teknologi informasi dan komunikasi. “Ke depannya, dengan ekosistem inovasi ITB yang semakin baik, diharapkan para inovator ITB semakin melebarkan jaringan kolaborasi dengan industri dan institusi domestik dan internasional sehingga produk inovasi Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negara sendiri,” ujarnya.
**