BANDUNG, itb.ac.id—Tim dari ITB yang terdiri dari tiga mahasiswa program fast track PWK ITB yaitu Amanda Dian W. Kusumawardani, Dimas Muhammad Fachryza, dan Muhammad Haidar berhasil menorehkan prestasi membanggakan dengan memenangkan predikat Student Award Special Mention pada Kongres Dunia ISOCARP 2020.
Kongres Dunia ISOCARP merupakan salah satu kegiatan utama dari asosiasi profesi perencana kota dan wilayah sedunia ISOCARP (International Society of City and Regional Planners) yang dihadiri oleh 500-750 delegasi perencana profesional dan praktisi bidang perencanaan wilayah dan kota. Sejak tahun 2016, terdapat ISOCARP Student Award, yang memberikan penghargaan bagi mahasiswa sarjana dan magister yang memiliki karya inovasi di bidang perencanaan dan wilayah kota.
Pada tahun ini, penghargaan ini diberikan oleh tim juri ISOCARP yang terdiri dari dua perencana muda, anggota ISOCARP berpengalaman, anggota dewan dan anggota komite ilmiah, yaitu Rouve Bingle (Indonesia) dan Divya Chopra (India) sebagai Young Planning Professionals (YPPs), Mahak Agrawal (India), Malgorzata Hanzl (Polandia), Dewan anggota, dan Nasim Iranmanesh (Iran).
Tim ITB menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia dan berhasil meraih predikat tersebut dari 25 tim lainnya yang berasal dari seluruh penjuru dunia. Tim ITB mengangkat topik “Innovative Water and Sanitation Management System to Establish a Green, Beautiful and Self - Reliant Urban Informal Settlement (A Case Study of Lebak Siliwangi, Bandung, Indonesia). Paper ini didasari keresahan Tim ITB terhadap masyarakat Lebak Siliwangi yang masih kesulitan dalam mengakses infrastruktur dasar seperti sanitasi, air bersih, dan air limbah.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Tim ITB mengajukan konsep “The Green, Beautiful, and Self-Reliant Lebak Siliwangi” Konsep ini merupakan inovasi sistem pengelolaan air dan sanitasi untuk mewujudkan naturalisasi sistem jaringan drainase, pengembangan ruang terbuka hijau yang sekaligus berfungsi sebagai reservoir alami, dan penerapan konsep Zero Delta Q. Konsep ini mensyaratkan setiap infrastruktur (bangunan atau rumah) untuk mencegah air limpasan saat memasuki sistem drainase atau sistem sungai, dengan cara ditahan, diolah, dan digunakan terlebih dahulu.
Selain itu, konsep ini juga mencakup konsep Rain Water Harvesting, sehingga, selain berfungsi untuk menyediakan ruang terbuka yang lebih layak bagi masyarakat dan juga meningkatkan estetika dan kualitas lingkungan melalui sarana alam, konsep ini berupaya untuk dapat memanfaatkan air hujan sebagai sumber air baku sehari-hari masyarakat.
Paper yang dibuat Tim ITB awalnya merupakan hasil proyek kelompok Tim ITB pada Joint Studio SAPPK ITB dan Sydney School of Architecture, Design and Planning, University of Sydney yang dilaksanakan secara daring pada tanggal 27 Maret hingga 2 Mei 2020. Paper ini dipersiapkan selama kurang lebih 4 minggu dari bulan April hingga awal Mei 2020. Tim ITB meraih predikat Best Student Award pada Joint Studio tersebut sehingga hasil proyek tersebut dipamerkan pada eksibisi di University of Sidney pada tanggal 5 Juni 2020. Rencananya, Tim ITB yang diwakili oleh Amanda Dian akan mempresentasikan paper-nya pada tanggal 10 Desember secara daring pada rangkaian acara Award Session: Gerd Albers Award dan Student Award Presentations.
**