13 Jam ITB Tanpa Listrik
Oleh
Editor
Kamis pagi ini, saat aktivitas di ITB mulai menyala, listrik justru malah tidak menyala. Listrik mulai padam kira-kira pukul 07.30 WIB. Keadaan ini sempat menghambat berbagai kegiatan di kampus. Dalam minggu ini sudah tiga kali ITB mengalami hal serupa.
Siang harinya, ketika mengunjungi gardu listrik ITB sebelah barat gedung PAU-ITB, tampak beberapa karyawan sedang beristirahat. Sambil makan siang melepas lelah setelah memperbaiki kerusakan gardu sejak pagi. "Awalnya pagi tadi listrik dari PLN pusat mati, setelah menyala, giliran gardu listrik ITB yang mengalami kerusakan. Fuse bus-nya rusak, mungkin karena tidak kuat ketika listrik PLN menyala tadi pagi." ungkap salah seorang karyawan.
Dalam kondisi tanpa listrik, berbagai kegiatan dikampus sempat terhambat. Seperti kuliah misalnya, dilangsungkan dengan sederhana tanpa OHP atau infokus. Proses administrasi di departemen juga sempat tertunda. Salah satu generator listrik di Departemen Kimia menyala. Kebutuhan akan listrik untuk praktikum memaksanya untuk ribut bersuara. "Internet di LPKM juga mati rupanya. Saya kira cuma jurusan saya saja yang listriknya padam. Padahal harus upload bahan tugas malam ini." keluh seorang mahasiswa di GKU Timur ITB
Ada sedikit suasana berbeda yang dirasa. Padamnya listrik di hari yang mendung, membuat dunia interaksi kampus ini berpindah ke luar dari kelas-kelas beratap dan laboratorium tertutup. Listrik yang padam tetap tidak menyurutkan nafas di kampus ini. Seperti pelataran perpustakaan dan gedung PAU-ITB misalnya. Masih tetap diramaikan oleh mahasiswa yang duduk dan berdiskusi. "Di dalam perpus gelap, euy. Tadi kuliah saya di oktagon juga terpaksa di ganti harinya. Mungkin gelap karena mendung juga sih." ujar seorang mahasiswa disana.
Sampai dengan hujan turun di akhir sore, listrik juga belum menyala. Perlahan-lahan sepi melesak diantara gedung-gedung yang masih gelap. Keramaian hanya terlihat di gerbang ganesha oleh lalu lalang mahasiswa menunggu angkutan. Aula barat ITB juga masih ramai oleh beberapa mahasiswa karena keesokan harinya akan digelar pameran dan sarasehan batik disana. "Mudah-mudahan nanti malam sudah menyala. Kasihan kalau ada mahasiswa yang harus mengerjakan tugas di kampus malam hari." ungkap seorang satpam yang sempat diajak berbincang.
Sekitar pukul 20.35 listrik akhirnya kembali menyala. Seperti kota yang megah di malam hari, satu persatu lampu mewarnai sisi-sisi gedung. Beberapa lampu halogen di jalan-jalan kampus mulai membuka matanya seperti habis tidur. Paling tidak malam ini kampus ITB diterangi cahaya kembali. Semoga semangat di siang hari berlampukan mentari tidak pupus hanya karena padamnya listrik.