24 Tahun dan Bergelar Doktor, Kisah Maya Nabila Mahasiswa ITB yang Ukir Prestasi Gemilang

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

Mahasiswi FMIPA ITB, Maya Nabila (Dok.Istimewa)

BANDUNG, itb.ac.id— Rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan apa yang telah dimulai dan dipilih. Prinsip inilah yang dipegang teguh Maya Nabila dalam perjalanannya meraih gelar doktor di usia 24 tahun.

Maya Nabila atau akrab disapa Maya merupakan lulusan doktor termuda dari jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung (FMIPA ITB). Dia menyelesaikan sidang Program Doktor pada Senin (26/2/2024) lalu di bawah bimbingan Prof. Edy Tri Baskoro, Ph.D. dan Prof. Hilda Asiyyatun, Ph.D.

Dia pun mengaku sangat senang dan bersyukur telah menyelesaikan tanggung jawabnya tersebut. Maya juga merupakan salah satu awardee beasiswa PMDSU (Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul).

Perjalanan Maya dalam meraih gelar doktor tidak selalu berjalan mulus, ada masa di mana penelitiannya tidak berprogres atau hasil penelitiannya tidak sesuai ekspektasi. Dia pun mengaku sempat mengalami burnout saat menjalani pendidikan S3 nya ini.

"Kalau lagi burnout, aku berhenti sejenak untuk beristirahat, jika dipaksakan hasilnya tidak akan maksimal," ujarnya.

Selama menghadapi masa perkuliahan, dia juga sempat mengalami berbagai kendala. Meski begitu, dia tidak ragu untuk meminta bantuan ataupun berdiskusi dengan supervisor, dosen ahli di bidangnya, serta teman-temannya.

Ada banyak pengalaman menarik yang dia lalu selama meraih program doktor ini. Seperti saat dia berkesempatan menghadiri konferensi nasional maupun internasional. Ketika itu dia menjadi panitia dan moderator juga dalam acara konferensi tersebut.

Kemudian, Maya juga pernah menjadi asisten dosen yang bertugas membantu penelitian suatu kelompok riset dan membantu dosen dalam membuat solusi soal serta mengoreksi jawaban kuis dan tugas mahasiswa. Selain itu, Maya berkesempatan untuk melakukan student exchange selama empat bulan di Technical University of Košice, Slovakia.

Mahasiswi FMIPA ITB, Maya Nabila (Dok.Istimewa)

Bicara soal proses belajar, Maya memberikan beberapa tips yang selalu dia terapkan selama ini. "Tips pertama, harus memiliki motivasi yang kuat supaya tahan banting dan tidak mudah menyerah. Tips kedua, fokus pada tujuan dan jangan banyak menunda serta menyia-nyiakan waktu," tuturnya.

"Tips ketiga, cari lingkungan dan teman yang suportif. Tips keempat, jangan membandingkan diri sendiri dengan orang lain, tapi bandingkanlah dengan diri kita kemarin. Tips terakhir adalah banyak-banyak berdoa agar dipermudah urusannya," lanjutnya.

Untuk rencana ke depannya, Maya tidak terbatas ingin menjadi dosen. Namun dia terbuka terhadap semua kesempatan yang datang. “Aku senang belajar dan mengajar, tapi tetap terbuka untuk semua pekerjaan yang berkaitan dengan ilmu yang kumiliki,” ungkapnya.

Maya pun berpesan agar para mahasiswa terus semangat dan jangan menyerah apapun rintangannya serta selesaikan apa yang sudah dimulai.
Terkhusus untuk para perempuan, Maya menyampaikan pesan bahwa jangan takut untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin dan selalu berusaha fokus meningkatkan value diri.

"Walaupun banyak yang bilang kalau perempuan tidak perlu sekolah tinggi bila ujungnya hanya mengurus rumah. Perempuan berpendidikan tinggi itu keren karena anaknya akan dididik oleh orang yang luar biasa,” pungkasnya.

Reporter: Elda Nuriza (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021)