7 Peserta Kalahkan Stefanni dalam Coaching Clinic Catur
Oleh niken
Editor niken
BANDUNG, itb.ac.id - Melanjutkan rangkaian acara pra-Olimpiade 2009, setelah sebelumnya dilaksanakan Coaching Clinic Basket bersama Denny Sumargo dan Coaching Clinic Futsal bersama Venard Hutabarat, pada Kamis(20/11) lalu dilaksanakan Coaching Clinic Catur yang juga menghadirkan tamu istimewa sebagai pemberi materi, yaitu Utut Adianto Utut Adianto (Grand Master Catur Indonesia), Stefanni Dian Cheri (atlet PON catur), dan Nadia (pecatur cilik yang saat ini menduduki kelas 6 SD, mulai berprestasi dalam dunia catur sejak umur 5 tahun). Acara Coaching Clinic Catur bertujuan untuk menambah wawasan secara teori maupun praktikal untuk massa himpunan dan umum.
Coaching Clinic Catur terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi talkshow dan sesi praktek berupa catur simultan. Talkshow dimulai pukul 9.30 di R.29 CC Barat, bersama Utut Adianto, Stefanni Dian Cheri, Nadia, Bapak Gibson M.Sianipar (pemerhati catur, dosen elektro ITB) dengan moderator Isman dari Persatuan Catur Mahasiswa (PERCAMA) ITB. Talkshow ini mengangkat tema, "Chess is everything about art, science, and sport". Talkshow dibuka dengan sambutan dari Adit (ketua Olimpiade 09) dan Bapak Gibson.
Pada acara talkshow ini, Utut Adianto menyampaikan tentang profesionalisme dalam bermain catur, teori ending dan babak tengah, perkembangan catur seiring berkembangnya teknologi, dan tidak lupa hubungan catur dengan seni, ilmu pengetahuan dan olahraga. Utut yang memiliki sekolah catur di Jakarta menuturkan bahwa bermain catur sesungguhnya melatih seseorang untuk lebih seksama, melatih kesabaran dan mental, serta membuktikan bahwa tidak ada sesuatu yang bisa dicapai dengan cara instan. "Dalam catur, proses merupakan hal yang terpenting. Bermain catur tidak bisa diperoleh dengan cara yang cepat," ujar Utut.
Siang hari peserta coaching clinic dipersilahkan istirahat dan menikmati makan siang di lapangan voli CC Barat sambil menikmati penampilan dari band-band dan akustik, diantaranya penampilan dari OSD (orkes dangdut Tambang), serta band-band internal kampus lainnya. Sekitar pukul 13.30, diiringi musik akustik, sesi praktek berupa catur simultan dimulai. Pada catur simultan ini, Stefanni melawan 25 peserta yang tercepat datang. Simultan berlangsung kurang lebih 3 jam sampai pada akhirnya Stefanni berhasil mengalahkan 14 peserta, 4 seri dan 7 permainan dimenangkan oleh peserta. Acara Coaching Clinic Catur ditutup dengan pemberian hadiah bagi pemenang dan kenang-kenangan bagi PERCAMA ITB serta foto bersama Stefanni.
Pada acara talkshow ini, Utut Adianto menyampaikan tentang profesionalisme dalam bermain catur, teori ending dan babak tengah, perkembangan catur seiring berkembangnya teknologi, dan tidak lupa hubungan catur dengan seni, ilmu pengetahuan dan olahraga. Utut yang memiliki sekolah catur di Jakarta menuturkan bahwa bermain catur sesungguhnya melatih seseorang untuk lebih seksama, melatih kesabaran dan mental, serta membuktikan bahwa tidak ada sesuatu yang bisa dicapai dengan cara instan. "Dalam catur, proses merupakan hal yang terpenting. Bermain catur tidak bisa diperoleh dengan cara yang cepat," ujar Utut.
Siang hari peserta coaching clinic dipersilahkan istirahat dan menikmati makan siang di lapangan voli CC Barat sambil menikmati penampilan dari band-band dan akustik, diantaranya penampilan dari OSD (orkes dangdut Tambang), serta band-band internal kampus lainnya. Sekitar pukul 13.30, diiringi musik akustik, sesi praktek berupa catur simultan dimulai. Pada catur simultan ini, Stefanni melawan 25 peserta yang tercepat datang. Simultan berlangsung kurang lebih 3 jam sampai pada akhirnya Stefanni berhasil mengalahkan 14 peserta, 4 seri dan 7 permainan dimenangkan oleh peserta. Acara Coaching Clinic Catur ditutup dengan pemberian hadiah bagi pemenang dan kenang-kenangan bagi PERCAMA ITB serta foto bersama Stefanni.