Dalam ajang olahraga dua tahunan yang diselenggarakan oleh BAPOMI Indonesia ini, keduanya memperkuat Tim Catur Beregu Putri Jawa Barat bersama Theodora Paulina Walukow (Universitas Padjadjaran) dan Samantha Edithso (Universitas Katolik Parahyangan). Tim ini sukses meraih dua medali emas pada nomor catur cepat dan catur kilat, serta satu medali perak pada nomor catur standar.

“Kami juara dua di nomor standar, tapi berhasil membalas dengan menjadi juara satu di nomor cepat dan kilat,” ujar Vely.

Ajang Dua Tahunan yang Penuh Tantangan

POMNAS XIX 2025 berlangsung pada 19–26 September 2025 di Universitas PGRI Semarang dan diikuti oleh tujuh tim beregu putri dari berbagai provinsi di Indonesia. Pertandingan dibagi menjadi beberapa nomor, dimulai dengan catur standar pada 20–22 September, dilanjutkan dengan nomor cepat pada 23 September, dan kilat pada 24 September.

Babak standar menjadi tantangan tersendiri bagi tim Jawa Barat. Setelah melalui masa penyesuaian dan menghadapi tim unggulan seperti DKI Jakarta dan Jawa Timur, tim akhirnya mampu bangkit di nomor berikutnya. Performa solid di nomor cepat dan kilat memastikan mereka pulang dengan dua medali emas.

“Pertandingan di nomor standar jadi tahap penyesuaian paling menantang karena kami baru datang dan langsung bertemu tim unggulan,” jelas Livi.

Kekompakan dan Gelar Internasional Jadi Modal Juara

Keberhasilan tersebut tak lepas dari kekuatan komposisi pemain yang solid dan berpengalaman. Secara komposisi, tim ini dinilai sangat seimbang. Cecilia Natalie Liuviann menyandang gelar Woman International Master (WIM), Samantha Edithso bergelar Woman FIDE Master (WFM), dan Theodora Paulina Walukow bergelar Woman Candidate Master (WCM) — ketiganya merupakan gelar internasional yang diberikan oleh FIDE.

Sementara itu, Kamila Hildi Lavely meski belum memiliki gelar internasional, merupakan atlet nasional berpengalaman yang telah beberapa kali menjuarai Kejuaraan Nasional (Kejurnas). Kombinasi kekuatan dan pengalaman inilah yang membuat tim Jawa Barat menjadi unggulan utama di awal turnamen serta mampu tampil konsisten hingga akhir.

Persiapan dan Strategi Tim

Menjelang kompetisi, setiap pemain mempersiapkan diri secara mandiri dengan menganalisis permainan calon lawan dan menyiapkan strategi pembukaan yang sesuai. Dalam tim, diskusi dilakukan untuk menentukan posisi pemain di setiap babak agar masing-masing bisa bermain dengan percaya diri.

Sebagai kapten, Livi memegang peran penting dalam menjaga suasana tim tetap positif sepanjang turnamen. Ia memastikan setiap anggota tetap fokus, tenang, dan bersemangat, terutama ketika menghadapi tekanan di babak awal.

Pendekatan tersebut terbukti efektif. Kekompakan dan komunikasi yang baik membuat tim mampu mengatasi tantangan dan tampil konsisten hingga akhir pertandingan.

Keberhasilan mereka diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa ITB lainnya untuk terus berprestasi di berbagai bidang. Dengan tekad dan persiapan yang matang, peluang untuk mengharumkan nama kampus di tingkat nasional maupun internasional selalu terbuka lebar.