Mulai hari ini, 23 Maret 2006, hingga Minggu 26 Maret 2006, digelar acara puncak Pekan Baca Tulis (PBT) yang diselenggarakan oleh Depkominfo Kabinet KM ITB. Bertempat di Galeri Ipteks Campus Center Timur ITB, beragam rangkaian acara–pengumuman pemenang lomba menulis cerpen dan esai, pameran penerbit dan komunitas sastra, talkshow, dsb–menjadi puncak PBT kali ini. Sebelum acara puncak 23-26 Maret ini, telah digelar lomba menulis cerpen dan esai tingkat SMP dan SMA, serta training menulis untuk pelajar SMA dan mahasiswa. Berbagai talkshow menarik dapat Anda ikuti pada Sabtu-Minggu, 25-26 Maret 2006. Pada Sabtu, 25 Maret 2006, di Auditorium Galeri Ipteks CC Timur ITB, pukul 09.00-12.00 WIB akan diadakan pemutaran film “Winnetou” yang diangkat dari karya Karl May. Pemutaran film tersebut akan dilanjutkan dengan diskusi tentang “Tema-tema Kemanusiaan Karl May” bersama pembicara Nathan Madutujuh (Anggota PKMI dan Koordinator PKMI Bandung). Sedangkan pada pukul 13.00-16.00 WIB hari itu juga bertempat di Auditorium Galeri Ipteks CC Timur ITB, talkshow tetang “Fenomena Blog dan Pengaruh Terhadap Realitas Sosiokultural” akan menghadirkan Andi Nugroho (FI’99, pernah melakukan riset tentang fenomena blog untuk LIPI, Komunitas Studi Ruang Maya) dan Ikhlasul Amal (blogger, penulis artikel), sebagai pembicara. Angkatan Baru Sastra Keesokan harinya, Minggu, 26 Maret 2006 di tempat yang sama, pukul 09.00-12.00 WIB, Matdon (wartawan, penulis, budayawan), Wartax (nama asli Anwar Cholid, editor Jalasutra), dan Ani Kuniarsih (Jalasutra), akan hadir dalam talkshow yang membahas tentang era kesusasteraan saat ini. Kita mengenal dalam dunia sastra Indonesia ada yang disebut dengan angkatan sastra. Chairil Anwar berasal dari angkatan ’45, Taufik Ismail angkatan ’66. Pertanyaannya, apakah dunia sastra kita saat ini sedang mengalami regenerasi? Dalam talkshow ini akan dibahas mengenai angkatan baru dunia sastra kita, angkatan 2000. Panitia penyelenggara acara PBT ini mengatakan bahwa acara ini diadakan dengan tujuan menumbuhkan kembali minat baca tulis di masyarakat. Dengan hadirnya media televisi dan internet, budaya baca tulis di masyarakat kita menjadi semakin rendah, dari yang semula memang kurang. Namun, di satu sisi, internet turut membantu menumbuhkan budaya baca tulis di masyarakat dengan hadirnya blog. Sayangnya, tidak semua lapisan masyarakat mengenal internet. (astriddita)