Akar, Pameran TPB 2006 FSRD ITB
Oleh Muhammad Arif
Editor Muhammad Arif
Bandung, itb.ac.id-Seperti tahun-tahun sebelumnya, mahasiswa-mahasiswi Tahap Persiapan Bersama (TPB) Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) menggelar pameran karya. Pameran ini diadakan hari Selasa-Kamis (12-13/06) di Gedung Serba Guna ITB dari pagi hingga sore hari. Pameran yang mengambil tema "Akar" ini sangat kental dengan nuansa tradisional, seperti panggungnya yang berbentuk saung, pertunjukan Benjang dan jajanan tradisional yang disuguhkan pada pembukaan pameran.
Pameran ini menampilkan karya-karya mahasiswa-mahasiswi TPB FSRD selama satu tahun pertama berkuliah di ITB. Mulai dari nirmana atau bentuk tak berwujud satu dimensi, dua dimensi, gambar bentuk dan gambar konstruk. Nirmana dua dimensi kali ini mengambil komposisi batu bata dan barang bekas (seperti antena, setang sepeda, dan sebagainya). Karya-karya yang dipamerkan meliputi karya kriya, grafis, lukis dan keramik. Selain itu, digelar pula talkshow bersama Prof. Dr.Primadi Tabrani, salah satu guru besar ITB dari FSRD pada hari penutupan pameran, hari ini (14/06).
Bagi mahasiswa Seni Murni, yang kini diubah menjadi Seni Rupa, pameran ini merupakan pameran penjurusan untuk menentukan bidang yang akan diambil selama tiga tahun ke depan. "Biasanya para dosen dan ketua prodi akan datang ke pameran ini lalu menilai karya-karya mereka," ungkap Aryo, salah satu alumni Seni Murni’98.
Menurut Aryo, meskipun pameran semacam ini diadakan tiap tahun tapi selalu ada yang berbeda. "Tahun ini misalnya, ada karya nirmana dua dimensi dari media rangka kubus besi dengan senar warna-warni," tuturnya. Mantan ketua Pasar Seni, Panji S. mengatakan bahwa persiapan pameran kali ini tidak main-main. Gedung Serba Guna yang semula tampak lusuh dan tidak terawat seketika disulap menjadi ladang gembala yang meriah oleh berbagai macam serangga karton. Seperti pameran Seni Rupa lainnya, unsur estetis sangat terasa dalam pameran kali ini.
Pameran ini menampilkan karya-karya mahasiswa-mahasiswi TPB FSRD selama satu tahun pertama berkuliah di ITB. Mulai dari nirmana atau bentuk tak berwujud satu dimensi, dua dimensi, gambar bentuk dan gambar konstruk. Nirmana dua dimensi kali ini mengambil komposisi batu bata dan barang bekas (seperti antena, setang sepeda, dan sebagainya). Karya-karya yang dipamerkan meliputi karya kriya, grafis, lukis dan keramik. Selain itu, digelar pula talkshow bersama Prof. Dr.Primadi Tabrani, salah satu guru besar ITB dari FSRD pada hari penutupan pameran, hari ini (14/06).
Bagi mahasiswa Seni Murni, yang kini diubah menjadi Seni Rupa, pameran ini merupakan pameran penjurusan untuk menentukan bidang yang akan diambil selama tiga tahun ke depan. "Biasanya para dosen dan ketua prodi akan datang ke pameran ini lalu menilai karya-karya mereka," ungkap Aryo, salah satu alumni Seni Murni’98.
Menurut Aryo, meskipun pameran semacam ini diadakan tiap tahun tapi selalu ada yang berbeda. "Tahun ini misalnya, ada karya nirmana dua dimensi dari media rangka kubus besi dengan senar warna-warni," tuturnya. Mantan ketua Pasar Seni, Panji S. mengatakan bahwa persiapan pameran kali ini tidak main-main. Gedung Serba Guna yang semula tampak lusuh dan tidak terawat seketika disulap menjadi ladang gembala yang meriah oleh berbagai macam serangga karton. Seperti pameran Seni Rupa lainnya, unsur estetis sangat terasa dalam pameran kali ini.