Angelica Wiliana: Menjadi Mapres ITB adalah Pengalaman, Tantangan, dan Tanggung Jawab
Oleh Adi Permana
Editor Vera Citra Utami
BANDUNG, itb.ac.id—Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) ITB tahun 2021 telah selesai. Pada kompetisi itu, Angelica Wiliana, mahasiswi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH), berhasil menjadi juara kedua. Juara ke-1 diraih oleh Ilham Subandoro dari SBM ITB.
Bagi Angel—sapaan untuk Angelica Wiliana—ajang ini menekankan keseimbangan antara kegiatan akademik dan nonakademik. Dalam kata lain, ajang ini mencari mahasiswa-mahasiswa yang dapat memanfaatkan waktunya sebaik mungkin di universitas. Tujuannya, mapres terpilih diharapkan dapat memberi teladan atau motivasi pada mahasiswa lainnya.
Angel mengakui bahwa dirinya tidak menyangka dapat terpilih menjadi salah satu Mapres ITB 2021. Pada awalnya, Angel sendiri tidak pernah berencana untuk menjadi mapres sehingga tidak ada persiapan khusus. Ia juga menyatakan bahwa semuanya terjadi begitu saja. Walau demikian, Angel merasa bahwa ini kesempatan dan kepercayaan yang tidak boleh disia-siakan sehingga dirinya memang tetap memberikan yang terbaik untuk sampai ke titik ini.
“Banyak, banyak sekali pengalaman yang saya dapatkan,” begitu jawab Angel ketika ditanya mengenai pengalaman selama mengikuti kompetisi ini. Menurutnya, lomba ini berbeda daripada lomba lain yang sering ia ikuti, misalnya simulasi konferensi PBB—juga dikenal sebagai MUN Conference. Biasanya, Angel selalu mempersiapkan materi yang akan ia sampaikan dari jauh hari. Namun, dalam seleksi mapres ini, Angel merasa semuanya datang begitu saja sehingga aspek tantangan dari sisi mental dan spiritual menjadi lebih berat.
Lebih dari itu, Angel juga mengatakan bahwa ajang ini membuatnya semakin berefleksi atas diri sendiri. Ia menghabiskan banyak waktu untuk berefleksi atas motivasi, tujuan, dan pola pikir yang harus dimiliki oleh seorang mahasiswa berprestasi. Hal ini merupakan salah satu tekadnya untuk berusaha bertanggung jawab atas kepercayaan prestasi yang diberikan padanya. Menurut Angel, tidak ada yang perlu berubah—kepribadian dan tujuan studi—saat sebelum menjadi mapres dan setelah menjadi mapres.
“Apa pun yang kamu lakukan di kuliah, kamu harus lakukan itu untuk dirimu dan impianmu,” tutur Angel saat dimintai pesan untuk teman-teman mahasiswa oleh salah satu reporter Humas ITB.
Angel memiliki pandangan bahwa setiap orang punya jalannya masing-masing. Orang bisa saja tidak menjadi mapres, tetapi bisa jadi mereka berhasil menjalankan bisnis sendiri, berhasil menjadi mahasiswa pertukaran pelajar, atau berhasil mendapatkan kerja sebelum lulus kuliah. Jadi, ia berpesan agar tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain, tetapi bandingkan dirimu yang sekarang dengan dirimu di masa lampau.
“Di mana pun nanti kalian berada, pastikan bahwa memang itulah impian dan tujuan kalian sendiri, bukan orang lain. Yang terpenting, pilihan tersebut dapat membawa fulfillment (pemenuhan hidup) dan kebahagiaan untuk kalian,” tutupnya.
Reporter: Maria Khelli (TPB STEI, 2020)