Arsitektur dan Pandemi: Perubahan Perilaku Rutin Pada Generasi Y dan Generasi Z
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Ir. Baskoro Tedjo, M.SEV., Ph.D., mengatakan, seorang arsitek harus pandai berkolaborasi dengan bidang keilmuan lain untuk mengerti perilaku manusia dalam berarsitektur. Misalnya saat situasi pandemi seperti sekarang ini.
“Pandemi yang terjadi sekarang ini bisa menjadi stimulus terbesar. Stimulus ini tentu harus direspons oleh manusia. Arsitek sebagai mediasi orang lain di sekitarnya perlu mempelajari fenomena perubahan perilaku yang terjadi untuk menjadi dasar perancangan,” ujar dosen di SAPPK ITB itu saat mengisi webinar “Arsitektur & Pandemi: Perubahan Perilaku Rutin Pada Generasi Y dan Generasi Z” belum lama ini.
“Di zaman ini pun sebenarnya kita tidak dapat melihat orang–orang secara homogen. Salah satu cara yang dapat membantu dan mengerti karakteristik berbeda dalam demografi masyarakat adalah dengan mempelajari klusterisasi generasi. Baik generasi X, generasi Z, bahkan generasi masa lalu yang disebut baby boomer,” ujarnya.
Sementara itu, Widiyani, S.T., M.T., Ph.D., melakukan penelitian tentang bagaimana generasi Y dan Z menghabiskan waktu di masa new normal dan dampak perubahan perilakunya. Penelitiannya ini mendapatkan data lewat kuisioner daring yang diisi oleh 275 responden yang tergolong Generasi Y dan 189 responden yang masuk ke dalam Generasi Z.
“Temuan dari penelitian ini sangat luas, dari hal peningkatan/penurunan pengeluaran harian, produktivitas, kegiatan di luar rumah, kenyamanan di dalam rumah, berbelanja, hiburan makan, hiburan menonton, berolahraga, berkomunikasi, hingga tentang luasan ruang yang ada/dibutuhkan,” jelasnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Baskoro menekankan pentingnya konsep “resiliensi” atau kemampuan untuk beradaptasi dalam menghadapi perubahan, baik perubahan fisik maupun perilaku. Ia mengingatkan bahwa arsitek harus bertanggung jawab untuk membangun resillient lingkungan (environment), psikologi (phsycologically) dan fisik (physically) sehingga tahan mengalami perubahan apapun termasuk pandemi.
“Maka dari itu, mengetahui perilaku dan karakteristik generasi serta perubahan yang terjadi menjadi sangat penting dalam menyiapkan kita untuk menghadapi perancangan/pengajaran di masa depan,” ucapnya.
Reporter: Afif Naufal Arman (Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air, 2017)