Bangun Business Lab, ITB dan JNE Jalin Kerjasama
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menjalin nota kesepahaman bersama dan perjanjian kerjasama kemitraan dengan PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) di Ruang Rapim A, Gedung CCAR ITB, Jalan Tamansari no. 64, Bandung, Rabu (25/7/2019). Perjanjian kerjasama tersebut ditandatangani oleh Rektor ITB Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA., dengan Presiden Direktur JNE, Mohamad Feriadi serta hadir juga pimpinan ITB yakni Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan ITB, Prof.Dr.Ir. Bambang Riyanto Trilaksono, serta Dekan Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB, Prof.Dr.Ir. Sudarso Kaderi Wiryono, DEA.
Kerjasama tersebut meliputi berbagai aspek, yaitu Program Talent Recruitment, Pendidikan, Pelatihan, Kajian dan Penelitian, CSR (Corporate Social Responsibility), Jasa Konsultasi dan Supervisi, serta Implementasi Teknologi Manajemen.
Perusahaan yang bergerak dalam jasa pengiriman barang tersebut, rencananya akan mendirikan Business Lab SBM ITB. Menurutnya Presiden Direktur JNE M. Feriadi, hal tersebut merupakan salah satu program Corporate Social Responsibility (CSR) dan peran aktif JNE dalam membantu mendukung program pendidikan sehingga menciptakan generasi muda yang maju dan bermanfaat bagi bangsa dan negara.
M. Feriadi dalam sambutannya mengatakan, lab tersebut ke depannya akan dipergunakan sebagai co-working space untuk menunjang proses pendidikan dan pembelajaran. Beragam aktivitas dapat dilakukan di tempat tersebut baik oleh dosen dan para mahasiswa, seperti pameran katalog produk, pembuatan event, aktivitas penelitian, dan pembuatan studi kasus.
“Kami sangat percaya akan banyak hal bisa dilakukan bersama-sama dengan JNE dan SBM-ITB, karena selain pengembangan dari sisi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta SDM kami percaya banyak hal lain dapat dilakukan bersama," ujarnya.
Sementara itu, Dekan Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, Prof. Sudarso Kaderi Wiryono mengatakan bahwa keberadaan Business Lab di SBM ITB yang berfungsi sebagai co-working space ini diharapkan dapat mendukung aktivitas kewirausahaan para mahasiswa.
Ia mengatakan, saat ini SBM ITB tengah berupaya mengembangkan metode active learning dimana para mahasiswa tidak hanya melakukan aktivitas pembelajaran di dalam kelas, tetapi juga dituntut untuk dapat mengembangkan bisnisnya sedini mungkin.
Di Business Lab, mahasiswa akan memiliki ruang untuk melakukan proses kreatif, mengembangkan produk, serta menjadi tempat untuk memamerkan produk-produk inovasinya. Business Lab tersebut juga akan dijadikan sebagai wadah untuk Usaha Kecil Menengah yang dibina oleh SBM ITB melalui berbagai program seperti capacity building, digital marketing, dan bantuan akses permodalan.
“Dengan dilakukannya kerjasama antara SBM-ITB dengan JNE, semoga dapat memotivasi perusahaan-perusahaan lain untuk secara aktif bekerjasama mengembangkan proses belajar mengajar, khususnya terkait dengan pengembangan inovasi dan kewirausahaan di SBM-ITB,” ujar Prof. Sudarso Kaderi Wiryono.
Terkait kerjasama tersebut, Prof. Kadarsah Suryadi menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih atas kepercayaan dari JNE telah memilih ITB sebagai partner untuk kerjasama. “Kerjasama ini akan menguatkan arah ITB menuju Entrepreneurial University. Salah satu jalan untuk merealisasikan hal tersebut ialah dengan bergandengan bersama dunia industri,” pungkas Rektor.