Cerita Daniel dan Rubio, Peraih Medali Emas ONMIPA-PT 2019

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana

*Tim dari ITB yang berlaga dalam ONMIPA-PT 2019 (Dok. Lembaga Kemahasiswaan ITB)

BANDUNG, itb.ac.id -- Institut Teknologi Bandung (ITB) Berhasil meraih medali emas pada ajang Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ONMIPA-PT) 2019 tentu merupakan prestasi yang patut dibanggakan. Terlebih, pejuangan untuk meraihnya pun tak mudah.


Daniel Yosua Evert Laoh Tambuwun, mahasiswa Kimia ITB 2015 merupakan salah satu di antara tujuh peraih medali emas pada ajang olimpiade tingkat universitas tersebut. Seleksinya pun tidak mudah. Setidaknya ia harus melewati tiga tahap seleksi. Seleksi yang pertama diadakan oleh ITB untuk menyaring mahasiswa yang akan mewakili ITB di seleksi wilayah. Dari seleksi ini, dipilih tujuh orang mahasiswa yang mewakili ITB di bidang kimia.

Empat mahasiswa dari jurusan Kimia ITB, dua mahasiswa dari jurusan Teknik Kimia ITB, dan satu orang mahasiswa jurusan Sains dan Teknologi Farmasi ITB. Kemudian, tahap selanjutnya adalah seleksi wilayah. Dari seleksi wilayah, semua mahasiswa perwakilan ITB di bidang kimia yang dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya. Di tahap nasional inilah, satu orang membawa pulang medali emas, dua orang membawa pulang medali perak, dan dua orang membawa pulang medali perunggu.

Pada awalnya, pria asal Manado ini tidak berencana untuk kembali mengikuti ON-MIPA 2019. Namun, beberapa hari sebelum penutupan seleksi yang diadakan oleh ITB, ia justru berubah pikiran. Menurutnya tidak ada salahnya kembali mencoba meski sudah menjadi mahasiwa tingkat akhir. Medali emas yang berhasil ditorehkan sekaligus menjadi penutup yang manis baginya dalam perlombaan tersebut. Sebelumnya ia pernah meraih dua medali perak pada ON-MIPA 2017 dan ON-MIPA 2018. “Setidaknya, aku pensiun (dari perlombaan) dengan penutup yang manis. Sangat berkesan,” ujarnya.

Daniel merasa di antara semua peserta ON-MIPA, saingan terberatnya justru adalah teman-teman seperjuangannya sendiri. Selain karena ditempa di lingkungan yang sama, kendala lainnya adalah ia juga tidak mungkin dapat mengetahui persiapan yang dilakukan oleh peserta lainnya, sehingga hal yang paling mungkin ia lakukan adalah mempersiapkan dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya. 

Bagi Daniel perlombaan adalah sarana pengembangan diri yang baik. Di samping hadiah yang menarik, kita sebagai peserta harus menyukai apa yang kita lakukan di perlombaan tersebut. Sehingga akan mengeluarkan usaha semaksimal mungkin. Jika pun hasil yang didapat belum sesuai harapan, itu tidak akan membuat kita sangat kecewa karena menang bukanlah orientasi utama.

Mencari Pengalaman

Pada ONMIPA-PT tahun ini, salah satu mahasiswa ITB yang menyumbangkan medali emas di bidang matematika ialah Rubio Gunawan. Kepada reporter Humas ITB, mahasiswa Program Studi Matematika FMIPA-ITB angkatan 2017 ini menceritakan perjalanannya dalam ON MIPA-PT 2019 hingga ia memperoleh medali emas. 

“Secara garis besar, lombanya terbagi menjadi 3 seleksi yaitu seleksi kampus pada akhir Februari 2019, seleksi wilayah di Universitas Widyatama Bandung dan seleksi nasional di Universitas Muslim Indonesia Makassar”, ungkapnya.

Alasan Rubio untuk mengikuti ONMIPA-PT 2019 didasari keinginan mencari pengalaman terutama dalam mengikuti olimpiade saat kuliah. “Saat SMP dan SMA pernah mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) namun tidak pernah sampai menjadi medalis. Akhirnya setelah masuk ITB terutama saat tingkat 2 saya ingin mencoba lagi dan sekarang bisa memperoleh medali emas,” kenangnya. 

Menurut mahasiswa asal Bandung ini, sang ayah, Prof. Hendra Gunawan yang tak lain adalah dosen Matematika ITB, memegang peran penting sebagai role model yang selalu memberikan motivasi kepadanya. "Beliau selalu memberikan dukungan tanpa menekan saya. Mungkin karena sejak kecil saya sudah tidak asing dengan matematika karena beliau sehingga saya ikut menggemarinya juga,” jelasnya.

Bukan tanpa kesulitan, Rubio kerap kali mendapatkan rintangan seperti mengatur waktu kuliah dan rasa gugup sebelum lomba. “Untuk mengatur waktu, solusinya adalah memasang reminder atau alarm di ponsel. Selain itu jangan lupa utamakan istirahat saat masa ujian. Untuk menghilangkan rasa tegang sebelum lomba, biasanya saya membaca novel sehingga stress tersebut dapat menghilang,” ujar mahasiswa berusia 19 tahun ini.

Setelah memperoleh medali emas pada ON MIPA-PT 2019, Rubio akan melakukan satu tahapan seleksi nasional untuk menjadi perwakilan Indonesia pada ajang International Math Competition 2019 pada bulan Juli nanti di Bulgaria. “Mulai seleksi dan pelatihan nasional sekitar bulan Juni dan nanti akan terpilih 9 orang yang akan mewakili Indonesia dalam ajang olimpiade internasional tersebut,” jelasnya.

Seraya tersenyum, Rubio membagikan motivasi dan tips kepada anak ITB lainnya. “Do your little things. Dari melakukan hal yang sederhana atau simpel dapat membawamu ke suatu hal yang luar biasa. Selain itu, jangan lupa melakukan hobi atau hal yang disukai pada waktu luang di luar jam kuliah,” pesannya.

Reporter: Salma Zahra dan Billy Akbar Prabowo