Community Project SBM ITB: Simulasi CSR di Bangku Perkuliahan

Oleh Yasmin Aruni

Editor Yasmin Aruni

BANDUNG, itb.ac.id - Poin ketiga dari Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah pengabdian pada masyarakat. Idealnya, mahasiswa adalah yang paling dekat dengan rakyat dan memahami secara jelas kondisi masyarakat tersebut. Terdapat banyak cara untuk mengabdi kepada masyarakat, tergantung dengan keilmuan dan disiplin ilmu dari tiap jurusan. Tim Saliré dari Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB) mewujudkan pengabdian masyarakat dalam proyek mata kuliah semester pendek bertajuk Community Project yang dilakukan di Kampung Sekejolang, Desa Ciburial, Kabupaten Bandung. Proyek yang berlangsung sejak pertengahan Mei 2015 ini diakhiri dengan pengesahan jalan dan instalasi air pada hari Kamis (09/07/15).

 

Integrated Business Experience dan Community Project: Miniatur Bisnis Dunia Nyata

"Di semester 5, ada mata kuliah bertajuk Integrated Business Experience atau IBE. Kami membuat perusahaan, membuat produk, menjual produk di daerah Bandung dan Jakarta. Perusahaan kami namanya Saliré, dengan produk utama tas. Selanjutnya, di semester 6, ada mata kuliah namanya Community Project. Inti dari mata kuliah ini adalah pengabdian masyarakat menggunakan profit yang didapatkan dari IBE kami," papar Faizal Abdillah (Manajemen 2016) selaku Project Leader Community Project 2015 dari Tim Seliré.

IBE terbagi di 2 semester, dengan IBE 1 yang dilaksanakan di semester 4 lebih fokus pada persiapan untuk mendirikan perusahaan. Pertama dilakukan pembagian kelompok, pembuatan struktur organisasi, dilanjutkan dengan brainstorming produk, market research ke calon konsumen, survey vendor, dengan output business plan. Sedangkan IBE 2 adalah implementasi dari business plan yang sudah dibuat, yang terdiri dari proses produksi, marketing, dan penjualan. Hasil akhir dari IBE 2 adalah laporan dan presentasi keberjalanan bisnis, termasuk dengan total profit yang didapatkan. Di akhir IBE 2, dilanjutkan dengan exit plan, yang menghasilkan keputusan apakah bisnis akan dilanjutkan atau tidak.

Tindak lanjut dari profit yang didapat dari penerapan IBE adalah pengabdian masyarakat yang terangkum dalam mata kuliah semester pendek bertajuk Community Project, dimana setiap tim akan memiliki area/desa yang berbeda untuk dicari permasalahan utamanya dan dirumuskan solusi penyelesaiannya. Community Project merupakan simulasi dari kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) bagi setiap tim.

Satu angkatan SBM ITB 2016 dibagi menjadi 10 kelompok IBE, dengan pembagian wilayah pengabdian masyarakat 5 kelompok di Kecamatan Cimenyan dan 5 kelompok lainnya di Jatinangor. Pemilihan desa dan area untuk setiap tim dilakukan oleh dosen dan Tim Seliré mendapatkan tempat di Kampung Sekejolang, Desa Ciburial. Area yang berlokasi di dekat Tebing Keraton Bandung ini memiliki 3 RT dengan permasalahan yang berbeda-beda.

Melibatkan Masyarakat dalam Memperbaiki Desa

Untuk mengetahui permasalahan apa saja yang dihadapi oleh setiap RT, Tim Seliré menghabiskan waktu 1 bulan untuk melakukan penelitian dan mencari tahu permasalahan serta kebutuhan masyarakat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan materi social mapping yang sudah didapatkan saat tingkat 1. Langkah pertama adalah wawancara partisipasi aktif, survey, dan dilanjutkan dengan 2 sesi focus group discussion (FGD). FGD pertama melibatkan 15 orang tokoh masyarakat untuk membahas permasalahan di setiap RT, sedangkan FGD kedua berisi sosialisasi kepada seluruh masyarakat.

"Dari FGD, diketahui bahwa terdapat beberapa permasalahan antara lain ketiadaan tenaga pengajar untuk mengaji, masalah saluran pembuangan limbah rumah tangga yang masih berantakan, dan lainnya. Tidak semuanya kami tindaklanjuti, melainkan dipilih berdasarkan kriteria tingkat kepentingan. Dari semuanya, yang paling urgent adalah masalah air dan kondisi jalan," jelas Faizal. Dari ketiga RT yang berada di Kampung Sekejolang, masalah bagi RT 1 dan 2 adalah kurangnya pasokan air dari mata air, sedangkan untuk RT 3 yang kondisinya agak rendah, pasokan air tidak menjadi masalah, tetapi kondisi jalan yang berbatu menyulitkan transportasi warga, apalagi jika memasuki musim hujan.

Untuk menyelesaikan kedua poin masalah yang dihadapi oleh masyarakat, maka Tim Seliré menggunakan profit sebesar 22 juta yang didapatkan dari hasil IBE mereka untuk membelikan 35 sak semen untuk memperbaiki jalan, 2 buah torrent, instalasi pipa, serta pompa air. Pengerjaan jalan dan instalasi air dilakukan oleh masyarakat desa itu sendiri.

"Proyek ini jangka panjang, di bulan November kami berencana untuk melaksanakan reboisasi di sekitar sumber mata air desa. Tidak dilakukan sekarang karena masih musim kemarau. Dari tim dosen tidak ada batasan kapan selesainya, cuma diminta komitmen untuk membangun desa dan membantu masyarakat," tutur Faizal.

Penampilan Calung, Gambaran Rasa Terima Kasih Warga Sekejolang

Untuk mengakhiri Community Project yang sudah berlangsung sejak pertengahan Mei 2015, pada hari Kamis (09/07/15) diadakan acara peresmian jalan dan instalasi air yang bertempat di halaman rumah warga. Selain ke-15 orang anggota Tim Seliré, acara juga dihadiri oleh Dr. Bambang Rudito, M.Si. sebagai dosen dari mata kuliah Community Project.

Diawali dengan penampilan calung dari masyarakat setempat, agenda selanjutnya adalah sambutan dari Piyan Rohiyana sebagai Ketua RW 09, Faizal selaku Project Leader Community Project Tim Seliré, tokoh masyarakat, dan sambutan terakhir dari Dr. Bambang. Acara selanjutnya adalah pemotongan tumpeng secara simbolis dan penyerahan sertifikat, dan diakhiri dengan kegiatan buka bersama warga Kampung Sekejolang.